Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Zelensky Kaget Tak Ada Bantuan Internasional Tiba Usai Bendungan Kakhovka Hancur
8 Juni 2023 10:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ukraina mengaku terkejut dan kecewa, melihat kurangnya bantuan dari PBB dan Palang Merah dalam menyikapi kehancuran bendungan Kakhovka di Kherson yang dikuasai Rusia.
ADVERTISEMENT
Hancurnya bendungan tersebut mengakibatkan banjir bandang, memaksa ribuan orang mengungsi, dan sejauh ini tujuh orang dilaporkan hilang akibat musibah itu.
Dikutip dari AFP, pernyataan kekecewaan ini diungkapkan secara langsung oleh Presiden Volodymyr Zelensky , dalam sebuah wawancara dengan media Jerman Bild pada Rabu (7/6).
“Mereka tidak berada di sana,” ungkap Zelensky, mengacu pada organisasi kemanusiaan internasional itu.
“Saya terkejut, karena menurut saya mereka adalah pihak-pihak yang seharusnya ada di sana untuk menyelamatkan nyawa orang-orang,” sambung dia.
Kemudian, dalam Bahasa Ukraina Zelensky mengatakan baik manusia maupun hewan telah mati dalam bencana tersebut. Pemandangan yang terlihat imbas rusaknya sebagian Bendungan Kakhovka juga seperti mimpi buruk.
“Dari atap-atap rumah yang terendam banjir, orang-orang melihat orang-orang yang tenggelam mengambang,” terang Zelensky.
ADVERTISEMENT
Pemimpin berusia 45 tahun itu mengeluhkan kesulitan untuk mengevakuasi penduduk Kherson dari banjir, sebab sebagian besar wilayahnya telah dikuasai oleh Rusia.
Adapun Kherson adalah salah satu dari empat provinsi di Ukraina yang dianeksasi oleh Moskow dalam sebuah referendum pada September 2022 lalu.
Para otoritas setempat mengatakan, akibat hancurnya bendungan Kakhovka sebanyak lebih dari 42 ribu orang di sana terancam banjir. Dari jumlah keseluruhan penduduk, sejauh ini dilaporkan hanya sekitar 900 warga yang baru dievakuasi.
“Sulit untuk mengevakuasi orang-orang dari wilayah Kherson yang diduduki. Ketika pasukan kami mencoba mengevakuasi mereka, mereka ditembaki oleh penjajah [Rusia] dari kejauhan,” ujarnya.
Zelensky menambahkan, ribuan orang di Kota Kakhovka terpaksa meninggalkan rumah mereka yang terendam banjir — bahkan di antaranya banyak yang telah lebih dulu melakukan hal itu atas kemauan sendiri.
Lebih lanjut, sebagian bendungan Kakhovka yang terletak di garis depan pertempuran itu meledak pada Selasa (6/6) pekan ini. Menurut keterangan otoritas Kakhovka, kerusakan tak terelakkan akibat serangan bertubi-tubi dari pihak Ukraina.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Ukraina menuding Rusia sengaja meledakkan bendungan PLTA Kakhovka.
Meski demikian, Zelensky tampaknya telah mengantisipasi bakal adanya serangan yang mengaliri air dari Semenanjung Krimea ini. Dia mengatakan, telah berbagi informasi intelijen dengan mitra internasional Ukraina sejak tahun lalu.
Dalam informasi intelijen tersebut, ditunjukkan bahwa risiko bendungan tersebut akan menjadi sasaran serangan Rusia sangat tinggi.
“Kami berbagi informasi ini dengan mitra kami dan mereka semua mengatakan ya, risikonya sangat tinggi bahwa bendungan itu akan diledakkan,” ungkapnya.
Live Update