Zelensky Khawatirkan Rusia Rebut Bakhmut, Timur Ukraina Bisa Dikuasai

8 Maret 2023 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Umit Bektas/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Umit Bektas/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap dampak besar yang akan terjadi jika Rusia berhasil merebut Kota Bakhmut.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, jika itu terjadi maka pasukan Moskow akan memiliki jalan yang terbuka lebar menuju bagian timur Ukraina dan tujuannya untuk menguasai wilayah Donetsk pun bisa terwujud.
Pernyataan itu disampaikan Zelensky dalam wawancaranya dengan CNN yang akan disiarkan di Amerika Serikat, pada Rabu (8/3). “Kami memahami bahwa setelah Bakhmut mereka bisa melangkah lebih jauh,” jelas dia.
“Mereka bisa pergi ke Kramatorsk, mereka bisa pergi ke Sloviansk, ini akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk,” sambung Zelensky.
Bakhmut — salah satu kota di bagian timur Ukraina yang saat ini dikepung Rusia, merupakan titik tempur paling berdarah dengan kerusakan terparah sejak invasi berlangsung. Di kota tambang itulah, pertempuran sengit sedang berlangsung antara pasukan Moskow dan Kiev.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Rusia mulai meluncurkan strategi pengepungan sejak pekan lalu dan mulai mendorong mundur sejumlah unit pasukan Ukraina dari garis terdepan. Mereka tampaknya berniat untuk merebut Kota Bakhmut dengan segala cara.
Seorang pria berdiri di tengah-tengah sebuah gedung hancur yang hancur akibat serangan rudal milik Rusia menghantam di Bakhmut, Ukraina, Sabtu (2/7/2022). Foto: National Police of Ukraine/Handout via REUTERS
Tujuan itu pun dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dalam sebuah pertemuan dengan pejabat militer yang disiarkan di televisi nasional pada Selasa (7/3).
Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu mengatakan, tentara bayaran dari Wagner Group sedang memfokuskan tekanan di Bakhmut.
“Merebut [Bakhmut] akan memungkinkan untuk melakukan operasi ofensif lebih lanjut jauh ke dalam garis pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina,” ungkap Shoigu.
Di sisi lain, Zelensky menyadari sengitnya situasi di medan perang Kota Bakhmut. Dia mengaku, pasukan Rusia telah menghancurkan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk melindungi posisi pasukannya sebagai benteng pertahanan.
Sebuah gedung hancur saat serangan rudal milik Rusia menghantam di Bakhmut, Ukraina, Sabtu (2/7/2022). Foto: National Police of Ukraine/Handout via REUTERS
Namun, komedian yang banting stir menjadi presiden itu tidak gentar. Pihaknya memutuskan untuk tetap meningkatkan pertahanan di Bakhmut dan memuji para prajuritnya yang berjuang di sana sebagai pahlawan sejati.
ADVERTISEMENT
“Saya mengadakan pertemuan dengan kepala staf kemarin dan para komandan militer secara online dan offline — dan mereka semua mengatakan bahwa kita harus tetap bertahan di Bakhmut,” pungkas Zelensky.
Dia menambahkan, meskipun medan perang dipersulit dengan tanah yang melunak dan berlumpur usai musim dingin, tetapi Ukraina tidak akan mundur dari Bakhmut — justru sedang mempersiapkan serangan balasan.
“Tentu saja, kami harus memikirkan kehidupan militer kami. Tetapi kami harus melakukan apa pun yang kami bisa sementara kami mendapatkan senjata, pasokan, dan tentara kami bersiap-siap untuk melakukan serangan balasan,” tutup Zelensky.