Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Zelensky Komentari Pasukan Wamil Rusia: Sangat Kurang Siap dan Kurang Dilengkapi
29 Oktober 2022 17:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, kinerja pasukan cadangan yang buruk berarti lebih banyak penduduk sipil akan dipanggil lagi untuk wajib militer.
"Kami mendapat laporan musuh telah menyelesaikan mobilisasinya seolah-olah tidak perlu lagi mengirim gelombang baru warga Rusia ke garis depan. Kami merasa sangat berbeda di garis depan," ujar Zelensky, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (29/10).
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, menyebut bahwa pihaknya telah selesai memanggil ratusan ribu pasukan cadangan. Lebih dari seperempatnya pun sudah dikerahkan ke medan perang.
"Meskipun Rusia mencoba untuk meningkatkan tekanan pada kami dengan menggunakan wamil, mereka sangat kurang siap dan dilengkapi, digunakan komando dengan begitu brutal, yang membuat kami menganggap Rusia mungkin akan segera membutuhkan gelombang baru untuk dikirim dalam perang," tambah Zelensky.
Rusia mengakui masalah selama awal proses mobilisasi. Tetapi, Shoigu melaporkan, masalah tersebut sudah diselesaikan. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebut kesalahan tidak dapat terhindar karena negaranya tidak mengadakan mobilisasi sejak lama.
ADVERTISEMENT
Dia sempat melakukan inspeksi pula di sebuah pusat pelatihan militer di wilayah Ryazan. Putin memeriksa kelengkapan senjata dan memberikan dukungan langsung kepada tentara.
Rusia memerintahkan mobilisasi pertamanya sejak Perang Dunia II pada 21 September. Dekrit mobilisasi ini menyebabkan puluhan ribu orang melarikan diri ke negara tetangga, serta menimbulkan protes publik berkelanjutan pertama terhadap perang di Ukraina.
Shoigu kemudian mengumumkan akhir dari panggilan wamil yang memecah belah tersebut pada Jumat (28/10). Dia mengatakan, 82.000 tentara telah dikirim ke zona pertempuran. Sementara itu, sisanya masih mengikuti pelatihan militer.
Pihaknya telah memanggil 300.000 warga sipil dari 25 juta tentara cadangan Rusia. Mengaku tidak berencana mengadakan mobilisasi lanjutan, Putin menyampaikan apresiasi kepada para personel.
ADVERTISEMENT
"Atas dedikasi mereka terhadap tugas, atas patriotisme mereka, atas tekad kuat mereka untuk membela negara kita, untuk membela Rusia, yang berarti rumah mereka, keluarga mereka, warga negara kita, rakyat kita," ungkap Putin.
Ini adalah pertama kalinya begitu banyak warga Rusia secara langsung menghadapi dampak pribadi dari invasi ke Ukraina.
Selama protes anti-mobilisasi, lebih dari 2.000 orang ditangkap otoritas Rusia. Wilayah dengan populasi tinggi etnis minoritas turut mengeluhkan pemanggilan yang tidak proporsional.
Mobilisasi parsial ini menyusul kemunduran besar di medan perang. Analis mengatakan, wamil membantu meringankan kekurangan tenaga kerja di sepanjang garis depan 1.000 kilometer di Ukraina.
Tetapi, hasil dari mobilisasi tersebut bergantung pada perlengkapan dan pelatihan militer pasukan cadangan. Bagaimanapun juga, pertempuran sengit menjulang di wilayah selatan Ukraina. Pasukan Ukraina baru-baru ini juga mendapati kemajuan di Kherson.
ADVERTISEMENT
Kherson adalah kota terbesar yang direbut Rusia sejak invasi pada 24 Februari. Pasukan Ukraina sekarang mengendalikan jalan utama yang menghubungkan dua distrik yang diduduki Rusia. Pihaknya perlahan menerobos ke wilayah Luhansk demi merebut Svatove dan Kreminna.
"Jalan dari Svatove ke Kreminna secara praktis di bawah kendali angkatan bersenjata Ukraina," terang Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai.
"Tentara kami maju setiap hari," imbuh dia.