Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Zelensky Memohon ke Uni Eropa Percepat Status Keanggotaan Ukraina
1 Maret 2022 0:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Uni Eropa untuk segera memberikan status keanggotaan kepada negaranya, karena serangan Rusia sudah memasuki hari kelima.
ADVERTISEMENT
"Kami memohon kepada Uni Eropa untuk aksesi (tambahan yang dimasukkan dalam suatu kumpulan) segera Ukraina melalui prosedur khusus baru," kata pemimpin berusia 44 tahun itu dalam pidato video barunya, dikutip dari AFP.
Zelensky yakin Ukraina mendapat keadilan seperti negara-negara Eropa lainnya.
"Tujuan kami adalah untuk bersama dengan semua orang Eropa dan, yang paling penting, berada pada pijakan yang sama. Saya yakin itu adil. Saya yakin itu mungkin," harapnya.
Dia mengatakan, 16 anak telah tewas selama empat serangan Moskow dan 45 lainnya terluka.
"Ukraina telah menunjukkan kepada dunia siapa kita. Dan Rusia telah menunjukkan apa yang telah terjadi," kata Zelensky.
Berdasarkan pemantauan Dewan HAM PBB, setidaknya 102 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak, telah tewas. Namun jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih banyak dari itu.
ADVERTISEMENT
Zelensky telah mendesak tentara Rusia untuk meletakkan senjata mereka saat delegasi Ukraina dan Rusia mengadakan negosiasi di Kota Gomel, Belarusia, kota perbatasan dengan Ukraina. Ia meminta tentara Rusia meninggalkan Ukraina segera mungkin.
"Lepaskan peralatanmu. Keluar dari sini. Jangan percaya komandanmu. Jangan percaya propagandamu. Selamatkan saja nyawamu," kata Zelensky.
Dia mengeklaim lebih dari 4.500 tentara Rusia tewas selama serangan ini. Rusia telah mengakui kematian dan korban dari pihaknya tetapi tidak memberikan jumlah pastinya.
Ukraina banjir dukungan dan bantuan termasuk dari sejumlah negara Barat. Zelensky pun berterima kasih atas hal tersebut. Pasukan Ukraina, yang didukung oleh senjata Barat, telah berhasil memperlambat kemajuan tentara Rusia.
"Dukungan koalisi anti-perang kami tidak bersyarat dan belum pernah terjadi sebelumnya. Masing-masing dari kita adalah pejuang dan an saya yakin masing-masing dari kita akan menang," tegasnya.
ADVERTISEMENT