Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Zelensky Minta Dukungan RI Terhadap Kedaulatan Ukraina saat Bertemu Prabowo
2 Juni 2024 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden terpilih sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela gelaran The International Institute for Strategic (IISS) Shangri-La Dialogue 2024 yang diadakan di Singapura, Sabtu (1/6).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Zelensky kembali mengucapkan selamat kepada Prabowo yang terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024. Ia pun meminta dukungan Indonesia terhdap kedaulatan Ukraina.
"Kami menantikan dukungan Indonesia terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata Zelensky kepada Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo mengajukan proposal perdamaian untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia saat menghadiri konferensi internasional Shangri-La Dialogue di Singapura, pada Juni tahun lalu.
Kala itu, Prabowo menjabarkan sejumlah poin penting dari proposal perdamaian tersebut.
Contohnya seperti gencatan senjata, membangun zona demiliterisasi mundur sejauh 15 km dari posisi terdepan masing-masing pihak, dan menyelenggarakan referendum baru di beberapa wilayah yang diperebutkan untuk memungkinkan warga di sana menentukan nasibnya sendiri.
Adapun soal zona demiliterisasi ini, sambung Prabowo, harus diamati dan dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian yang dikerahkan oleh PBB. Dia juga menambahkan, referendum PBB harus diadakan untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk di wilayah yang disengketakan.
ADVERTISEMENT
Prabowo juga mengusulkan agar penyelesaian konflik Rusia dan Ukraina dapat turut menjadi agenda pembahasan dalam Shangri-La Dialogue kali ini.
“Saya mengusulkan agar dialog Shangri-La menemukan deklarasi sukarela yang mendesak Ukraina dan Rusia untuk segera memulai negosiasi perdamaian,” ujar Prabowo.
Kiev pun menolak proposal perdamaian Indonesia secara terbuka. Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, berpendapat bahwa usulan tersebut merupakan rencana ‘aneh’ dan cenderung berpihak pada Rusia.
“Kedengarannya [proposal ini] seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia. Kami tidak butuh mediator ini datang kepada kami [dengan] rencana aneh ini,” kata Rezkinov seperti dikutip dari media Ukraina, Ukrinform, Minggu (4/6/2023).
Ukraina menegaskan kembali tuntutannya agar seluruh pasukan Rusia ditarik dari seluruh wilayah yang diklaim berada di bawah kedaulatannya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya mengacu pada referendum ilegal yang dilakukan di empat provinsi yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun lalu, yakni Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.