Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Zelensky Minta Militer Tambahan ke Barat usai Rusia Tewaskan 11 Orang di Odesa
3 Maret 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Delapan orang dipastikan tewas, termasuk seorang anak dan bayi, setelah serangan pesawat tak berawak semalaman di kota pelabuhan selatan Odesa," kata seorang pejabat regional dikutip dari AFP, Minggu (3/3).
Menurut para pejabat Ukraina, serangan penembakan terpisah di garis depan wilayah Kharkiv, Kherson, dan Zaporizhzhia menewaskan tiga orang lainnya.
“Rusia terus menyerang warga sipil,” kata Zelensky dalam sebuah postingan di akun X-nya.
“Kami membutuhkan lebih banyak pertahanan udara dari mitra kami. Kami perlu memperkuat perisai udara Ukraina untuk menambah perlindungan bagi rakyat kami dari teror Rusia. Lebih banyak sistem pertahanan udara dan lebih banyak rudal untuk sistem pertahanan udara dapat menyelamatkan nyawa,” imbuh dia.
Ukraina tengah berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam perang yang telah berlangsung selama dua tahun ini, terlebih paket bantuan kemanusiaan senilai 60 miliar Dolar AS yang diajukan ke kongres Amerika Serikat masih tersendat.
ADVERTISEMENT
"Sebuah gedung sembilan lantai hancur akibat serangan teroris Rusia di Odesa,” kata Menteri Dalam Negeri Igor Klymenko mengatakan dalam sebuah posting Telegram pada Sabtu.
Sekitar 10 orang masih belum ditemukan di wilayah ini, dan hampir 100 tim penyelamat masih melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan.
Angkatan udara Ukraina mengatakan puing-puing pesawat tak berawak (drone) Rusia yang ditembak, jatuh tersebar ke bangunan tempat tinggal di Odesa dan Kharkiv.
"Serangan penembakan terpisah di wilayah garis depan Kharkiv di timur laut dan Kherson dan Zaporizhzhia di selatan menewaskan tiga orang lagi," kata para kepala provinsi.
Rusia berupaya memanfaatkan keunggulannya di medan perang lewat serangan ini. Sebab Kyiv telah mengakui bahwa mereka kalah jumlah dan menghadapi kekurangan amunisi di tengah penundaan bantuan.
ADVERTISEMENT
"Setengah dari amunisi Barat yang dijanjikan tiba terlambat," kata Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov.