Zelensky Pecat Kepala Pengawal Imbas Upaya Pembunuhan Terhadapnya

10 Mei 2024 6:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di bandara Hiroshima untuk menghadiri KTT para pemimpin G7 di Mihara, prefektur Hiroshima, Jepang,  Sabtu (20/5/2023). Foto: Kyodo/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di bandara Hiroshima untuk menghadiri KTT para pemimpin G7 di Mihara, prefektur Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/5/2023). Foto: Kyodo/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat kepala departemen yang bertanggung jawab atas perlindungan pribadinya pada Kamis (9/5). Pemecatan dilakukan menyusul dua petugas departemen tersebut ditahan atas dugaan rencana pembunuhan terhadapnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Zelensky mengeluarkan dekrit yang memberhentikan Sergiy Leonidovich Rud dari jabatan kepala Departemen Perlindungan Negara Ukraina.
Dalam dekrit itu, tidak disebutkan apa alasan pemecatan Rud, maupun siapa pengganti posisi Rud.
Pengumuman itu muncul setelah Badan Keamanan Ukraina (SBU) pada Selasa mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Zelensky.
SBU menyebut, ada dua kolonel dari satuan Penjaga Negara Ukraina yang sudah ditangkap. Satuan itu bertugas menjaga pejabat tinggi di Ukraina.
Kedua kolonel itu, kata SBU, direkrut sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada awal 2022 lalu.
Penahanan dua kolonel itu karena dicurigai memberikan informasi rahasia kepada dinas keamanan saingan Rusia, FSB.
Salah satu dari mereka, menurut dugaan, secara pribadi menyediakan roket hingga drone kepada agen FSB untuk melakukan serangan.
ADVERTISEMENT
Rud, 47, telah mengepalai departemen yang mengawasi keamanan pribadi presiden, pejabat senior lainnya, dan keluarga mereka sejak 2019.
Zelensky telah menjadi target Rusia sejak melakukan invasi pada Februari 2022.
SBU tak mengungkap bagaimana mereka menggagalkan upaya pembunuhan terhadap Zelensky.
Kepala SBU Vasyl Maliuk dalam pernyataan terpisah menyebut, Zelensky direncanakan dibunuh sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin kembali dilantik pada Selasa (7/5) kemarin.
"Serangan teroris, harusnya menjadi hadiah pelantikan Putin, pastinya sudah menjadi kegagalan pasukan khusus Rusia," kata Maliuk seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Zelensky pada 2022 lalu menyebut sudah ada 10 upaya percobaan pembunuhan terhadap dirinya.