Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Zulhas Cerita Kongres V PAN: Seperti Persib-Persija, Ada yang Patah Kaki, Bocor
12 Juli 2020 13:12 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN ) Zulkifli Hasan (Zulhas) bercerita dinamika Kongres PAN dari masa ke masa yang menurutnya penuh gejolak, namun PAN berhasil melewatinya.
ADVERTISEMENT
Termasuk Kongres terakhir, V, di Kendari pada Februari lalu yang juga ricuh dan banyak menelan korban luka. dalam Kongres yang dianggap Amien Rais janggal itu, Zulhas terpilih lagi menjadi ketum.
"Kita kongres kemarin yang luka-luka patah kaki, kepala bocor, belum pulih sepenuhnya. Jadi dari pengalaman itu, kongres dulu kantornya hilang, kongres kedua kantornya ilang lagi, kongres kendari kantornya ilang lagi, masa kita ingin jatuh di tempat yang sama berkali-kali," kata Zulkifli Hasan membuka Muswil VI DPW PAN DKI Jakarta, Minggu (12/7).
Dia menyebut dinamika itu sebagai bagian dari proses demokratisasi di tubuh PAN. Namun, harus ada perbaikan di Kongres berikutnya.
"PAN yang lahir dari reformasi itu, jadi pelopor di semua sektor, termasuk politik, yaitu demokratisasi. Kita terus kembangkan demokrasi di internal atau di luar partai. Meski kongres pertama tidak ringan, Kongres kedua juga berat seperti sepakbola persib-persija, itu ada yang patah kaki, ada yang bocor juga,"
ADVERTISEMENT
"Jadi, memang tidak ringan. tapi kita sudah pilih proses demokrasi itu. jadi perlu perbaikan-perbaikan," sambung dia.
Wakil Ketua MPR itu berharap Kongres PAN yang di Kendari tak terjadi di Muswil DKI, dia meminta agar meniru Muhammadiyah yang tidak pernah ribut.
"Kita harap, seluruh kekuatan dan energi kita, kita gunakan waktu pemilu 2024. Jangan habis untuk bertarung di tengah waktunya, saya tidak ingin terjadi di periode ini," tandas Zulhas.
Dalam muswil itu terpilih kembali Eko Patrio secara aklamasi sebagai Ketua DPW PAN DKI Jakarta.
"Terakhir, ini mas Eko ini, dulu waktu saya minta jadi ketua wilayah DKI itu yang menolak itu ketua fatwa (Muhammadiyah), Zul ini gila ya, masa DKI dikasih ke pelawak," kata Zul.
ADVERTISEMENT
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )