Zulhas: PAN Katanya Cuma Bisa Joget, Eh yang Menang Capres Gemoy dan Bisa Joget

10 Mei 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zulkifli Hasan pada  Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Zulkifli Hasan pada Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan kepada bakal calon kepala daerah bahwa partainya mengkampanyekan politik riang gembira. Dia mengatakan tak masalah PAN dikenal sebagai partai suka berjoget.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau bapak-bapak mungkin belum kenal betul mengenai Partai Amanat Nasional, itulah PAN. Kami mengkampanyekan berpartai itu gembira, maka dikenal PAN joget," kata Zulhas dalam Rakornas PAN yang dihadiri calon kepala daerah di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).
Dia menuturkan dalam Pilpres 2024, Prabowo Subianto terbukti bisa menjadi presiden terpilih dengan kampanye riang gembira yang digagas. Hal itu, sejalan dengan visi misi PAN.
"Apa itu dulu katanya PAN cuma bisanya joget-joget, eh, yang menang capres ternyata yang gemoy yang bisa joget," tutur Menteri Perdagangan itu.
Presiden terpilih Republik Indonesia, Pabowo Subianto menghadiri acara Bimtek dan Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024) malam. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menurutnya, tak masalah memiliki visi politik riang gembira asalkan tetap berkomitmen membuat Indonesia maju.
"Jadi kalau yang mau gembira, mau yang enjoy tapi teguh untuk membuat Indonesia maju, jangan lupa ingat Partai Amanat Nasional," katanya.
ADVERTISEMENT
Selama pemilu, Zulhas menuturkan kampanye PAN juga tidak pernah menakut-nakuti masyarakat. PAN selalu menggunakan narasi yang sejuk.
"Kalau mungkin selama ini dianggapnya seram, dikit-dikit neraka, enggak, PAN itu Pak Arinal, Pak Murad, Bu Airin, dan teman-teman semua, kami mengkampanyekan sedikit-sedikit beragama itu masuk surga," tutup Zulhas.