Zulhas Undang Kaesang Hadir di Kongres Ke-6 PAN

14 Agustus 2024 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbincang dengan kader Partai PAN setibanya saat melakukan pertemuan dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep di DPP PAN, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbincang dengan kader Partai PAN setibanya saat melakukan pertemuan dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep di DPP PAN, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengundang Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep untuk hadir di Kongres ke-6 PAN. Adapun Kongres PAN bakal berlangsung di Jakarta, Jumat 23 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
"Mas Kaesang terima kasih sudah silaturahmi mengunjungi Kantor DPP PAN sekaligus juga kami mengundang Mas Kaesang untuk bisa hadir di Kongres PAN tanggal 23 (Agustus) ya," kata Zulhas saat bertemu dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Dia menjelaskan Kongres ke-6 PAN ini bakal mengambil tema besar sekaligus simbol Ibu Kota Nusantara (IKN). Tema ini diambil sebagai wujud dukungan pembangunan IKN sekaligus upaya untuk mewujudkan Indonesia Maju.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbincang dengan kader Partai PAN setibanya saat melakukan pertemuan dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep di DPP PAN, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kalau undangannya, tema besarnya itu simbolnya IKN sebagai bentuk mengubah pandangan cara berpikir, semuanyalah itu merupakan dasar-dasar Indonesia Maju," tutup Zulhas.
Selain itu, dia mengatakan PAN mendukung penuh terhadap pembangunan IKN. Dia menilai dukungan tersebut diberikan karena Pulau Jawa saat ini sudah terlalu padat. Serta idealnya, Pulau Jawa dijadikan sebagai pusat industri, keuangan, hingga UMKM.
ADVERTISEMENT
“Kita Jawa itu sudah padat, harusnya jadi pusat industri, pusat keuangan, pusat UMKM itu di Jawa. Tapi kalau kita mau swasembada pangan nggak mungkin mengandalkan Jawa atau Sumatera, lahannya nggak ada,” tutup Zulhas.