Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
10 Menit Jajal Pilihan Fitur Mode Berkendara Mitsubishi Xforce
8 September 2023 14:05 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Guna mendukung keasyikkan mengemudi, Mitsubishi Xforce dibekali dengan pilihan fitur drive mode atau modus berkendara. Ada empat yang ditawarkan meliputi Normal, Gravel, Mud, dan Wet.
ADVERTISEMENT
Seolah ingin membuktikan bahwa fitur tersebut bukanlah gimmick belaka, PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengajak kami untuk menjajalnya secara langsung.
Proving Ground Bridgestone di Karawang, Jawa Barat jadi arena bermain kami dengan SUV B segment ini. Tak tanggung-tanggung, ada beberapa zona artifisial agar kami benar-benar bisa memanfaatkan fitur drive mode ini.
Tapi yang jadi fokus pengujian di sini adalah selain mode Normal, yakni mode lainnya seperti Wet dan Gravel. Bermodalkan lebih kurang 10 menit untuk setiap awak media, apa catatan kami soal fitur ini?
Untuk memberi gambaran kepada Anda, drive mode Xforce memanfaatkan kombinasi kerja fitur lainnya seperti traction control, active yaw control, responsivitas pedal gas, hingga pengaturan bobot kemudi. Semuanya bekerja simultan dan otomatis melalui komputer.
ADVERTISEMENT
Setiap modenya akan mendapatkan distribusi atau seberapa besar atau level peran keempat fitur tersebut ketika sedang aktif. Misalnya, peran fitur traction control, bobot kemudi, dan active yaw control akan lebih besar pada mode Wet guna meningkatkan traksi lebih. Lebih detailnya Anda bisa melihat diagram di bawah ini.
“Jadi ini bukan (fitur) gimmick, kita bisa membuktikannya langsung di area test track dengan air untuk membandingkan mode Normal dan Wet,” terang Product Appeal Evaluation Department Mitsubishi Motors, Masahiro Tamura saat membeberkan presentasi first drive Mitsubishi Xforce di Karawang, Jawa Barat (7/9/2023).
Selain Tamura, MMKSI juga melibatkan pebalap reli nasional Rifat Sungkar untuk mengulik habis-habis fitur modus berkendara ini. Kami kedapatan dengan Rifat untuk membandingkan tiga mode sekaligus, pertama Normal, lalu Wet, dan kemudian Gravel. Sebelum akhirnya kami mencobanya sendiri.
Boleh dibilang, saat mode Normal pun, Xforce secara kapabilitas masih mampu melewati lintasan menikung tajam yang basah dengan baik. Namun, ketika mengaktifkan mode Wet, mobil terasa lebih napak dan nurut agar tetap berada di lintasan.
ADVERTISEMENT
Pada mode Wet, Anda tidak dapat melakukan akselerasi berlebih, sepengamatan kami kecepatan tidak bisa lebih dari 40 km/jam. Komputer akan menahan performa mesin, selebihnya fitur traction control dan active yaw control akan bekerja bersamaan. Saat melakukan slalom di lintasan basah, fitur ini kami nilai bekerja dengan baik.
“Ini sangat sesuai dengan kondisi jalan licin, ini mereduksi tenaga mesin dan meningkatkan performa pengereman yang akan memberikan kontrol yang baik saat melewati jalan basah atau licin,” imbuh Tamura.
Kemudian mode Gravel yang dirancang untuk jalanan berkerikil atau permukaan yang tidak rata dicoba pada lintasan yang memiliki kontur jalan bergelombang dan sedikit berkerikil. Namun, menurut kami butuh pengujian lebih lanjut untuk mode yang satu ini, termasuk mode lainnya seperti Mud.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, kami justru menemukan hal menarik soal suspensinya. Xforce memang memiliki karakter suspensi yang agak keras, tapi mengejutkannya ia punya performa meredam jalan bergelombang yang terbilang baik. Singkatnya bodi termasuk masih stabil, meski pada kecepatan cukup tinggi.
Waktu yang terbatas, kami menilai fitur pilihan mode berkendara yang tersemat pada Xforce boleh dibilang bisa diandalkan. Paling tidak, ketika semua modusnya dicoba, ada perbedaan sensasi dan rasa mengemudinya.
***