10 Mobil Kembar di Indonesia, Salah Satunya Sudah Disuntik Mati

25 Oktober 2022 8:59 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Raize dan Daihatsu Rocky resmi meluncur di Indonesia, Rabu (28/4). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Raize dan Daihatsu Rocky resmi meluncur di Indonesia, Rabu (28/4). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Mobil kembar di Indonesia bukan cuma Toyota Avanza dengan Daihatsu Xenia. Masih ada produk lain yang ternyata menarik perhatian, tanpa disadari bentuknya sama tapi cuma beda identitas.
ADVERTISEMENT
Di luar model tersebut, masih ada beberapa model mobil yang wujudnya serupa, namun berbeda mereknya. Ada yang masih diproduksi, ada pula yang sudah disuntik mati karena kurang begitu diminati di pasar.
Berikut ini kumparanOTO rangkum daftar mobil tersebut.

1. Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia

Dua mobil kembar ini cukup populer sebagai mobil sejuta umat di Indonesia. Keduanya lahir pada tahun 2003 sebagai proyek yang digagas oleh Toyota dan Daihatsu setelah krisis moneter 1998.
Pasca krisis keuangan itu, Toyota Kijang harganya merangkak naik sehingga sulit dibeli oleh konsumen di Indonesia. Kemudian, Toyota coba luncurkan Avanza dengan banderol Rp 70 juta saat itu.
Toyota Avanza dan Calya di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Saat ini keduanya telah memasuki generasi yang ketiga. Toyota Avanza generasi ketiga ini hadir dengan 9 varian dan 2 pilihan jantung pacu, yakni 1.3 liter dan 1.5 liter.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, Daihatsu Xenia mengusung mesin 2NR-VE untuk 1.500 cc dan 1NR-VE untuk 1.300 cc. Keduanya kini sudah mendapatkan peningkatan dalam hal tenaga dan torsi.
Daihatsu Xenia di GIIAS 2022. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan

2. Daihatsu Rocky dan Toyota Raize

Hadir pada tahun 2021 di Indonesia, mobil kembar ini mengisi segmen small SUV (sport utility vehicle). Keduanya, mengusung platform baru Daihatsu New Global Architecture (DNGA). Tak hanya menawarkan tampilan yang menarik, mesin turbocharger yang bertenaga namun tetap efisien, tapi juga ragam fitur canggih.
Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. Foto: Dok. kumparan
Pada tampilan eksteriornya, Toyota Raize hadir dengan mengusung desain yang lebih sporty dan cocok untuk anak muda. Apalagi pada varian tertingginya, yakni GR Sport, juga sudah dilengkapi dengan paket body kit tambahan pada bagian lips bumper dan side skirt.
ADVERTISEMENT
Sementara pada Daihatsu Rocky, tampilannya cenderung lebih dewasa dan menonjolkan kesan adventure khas sebuah SUV. Hal itu juga tercermin dari varian modifikasi yang dihadirkan, yakni Daihatsu Rocky ADS.
Layout mesin Toyota Raize. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Toyota Raize dan Daihatsu Rocky menggunakan mesin 1KR-VET untuk model 1.000 cc. Tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 98 dk pada 6.000 rpm.
Namun, Raize punya pilihan tipe mesin lain berkubikasi 1.200 cc tanpa turbo. Kodenya WA-VE dengan tenaga 86 dk pada 6.000 rpm.

3. Daihatsu Ayla dan Toyota Agya

Model lainnya yang mengisi segmen LCGC (Low Cost Green Car) adalah Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Keduanya lahir pada tahun 2013.
Daihatsu Ayla hadir dengan dua tipe mesin yakni 1KR-DE, DOHC dengan kubikasi 998 cc dan 3NR-VE, DOHC, Dual VVT-i. Untuk transmisinya, LCGC ini menggunakan manual dan matic tergantung pilihan calon konsumen.
Toyota Agya dan Daihatsu Ayla Foto: dok. kumparan
Sedangkan Toyota Agya hadir dengan mesin 1.2L NR 4-silinder segaris, 16 Katup, DOHC, Dual VVT-i, unit ini mampu mencapai tenaga maksimum sebesar 86,8 dk di 6.000 rpm dengan torsi maksimum sebesar 107,87 Nm di 2.000 rpm.
ADVERTISEMENT

4. Toyota Calya dan Daihatsu Sigra

Menyusul realisasi dari kebijakan mobil Low Cost Green Car (LCGC) --sekarang Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2)--, sebagai model yang punya akomodasi lebih banyak, kedua pabrikan sebelum tadi kembali meluncurkan Agya dan Ayla versi panjang dengan nama Calya dan Sigra.
Mobil ini mengisi ceruk pasar yang lesu akibat Datsun Go+ yang diniagakan hanya bertransmisi manual. Sedangkan duet Astra mampu mendongkrak LCGC 7-penumpang dengan transmisi matik.
Toyota Calya di GIIAS 2022. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Toyota Calya menggunakan mesin 3NR-VE(1,2L) berkubikasi 1.197 cc, mobil ini mampu mengeluarkan tenaga maksimal sebesar 86,8 dk di 6.000 rpm dengan torsi maksimum sebesar 107,87 Nm di 2.000 rpm.
Sedangkan, Sigra menggunakan mesin 3NR DOHC berkubikasi 1.200 cc dengan teknologi katup variabel Dual VVT-i yang menghasilkan tenaga 86 dk pada 6.000 rpm dan torsi 108 Nm di 4.200 rpm.
Daihatsu Sigra di GIIAS 2022. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan

5. Mitsubishi Xpander dan Nissan Livina

Selanjutnya, ada duet Mitsubishi dan Nissan sebagai keberlanjutan aliansinya secara global. Ya, generasi Nissan Grand Livina terbaru menggunakan basis Mitsubishi Xpander yang debut pada Februari 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Meski kembar, fascia depannya mengadopsi desain yang berbeda. Nissan menggunakan V-Motion sedangkan Mitsubishi menggunakan Dynamic Shield sebagai konsep desainnya.
Nissan Livina di GIIAS 2019. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Desain velg, bentuk LED lampu rem, serta detail lainnya seperti fog lamp, diffuser belakang, dan garis pintu juga berbeda. Livina terlihat lebih kalem, sedangkan Xpander lebih agresif
Xpander menggunakan mesin bensin MIVEC DOHC 16-katup 1.499 bertenaga 102 dk pada 6.000 rpm dan torsi puncak 141 Nm pada putaran 4.000 rpm.
Test Drive Mitsubishi Xpander. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Sedangkan, Livina menggunakan mesin 4 Cylinder inline, 16 valve, DOHC and twin VTC (Variable-valve Timing Control) dengan kubikasi 1.499 cc. Tenaga maksimum yang bisa dihasilkan sebesar 102 dk pada 6.000 rpm dengan torsi maksimum sebesar 141 Nm pada 4.000 rpm. Ini kemudian dialirkan ke transmisi otomatis empat percepatan.
ADVERTISEMENT

6. Daihatsu Terios dan Toyota Rush

ADVERTISEMENT
Di segmen low SUV ada Toyota Rush dan Daihatsu Terios. Mulanya, SUV terjangkau ini dibuat sebagai pengganti Daihatsu Taruna yang lahir tahun 2006. Seiring kerja sama Daihatsu dan Toyota, Terios dijadikan produk serupa yang dimiliki Toyota.
Hingga kini Rush dan Terios memasuki generasinya yang kedua dan punya wujud beda jauh dari versi sebelumnya. Toyota Rush dan Daihatsu Terios dikemas dengan mesin 2NR-VE dengan keluaran tenaga maksimum sebesar 102,5 dk dan torsi 136 Nm. Tenaga dan torsi tersebut dialirkan ke transmisi manual 5-percepatan atau otomatis 4-percepatan.
Mobil kembar Daihatsu Terios dan Toyota Rush Foto: dok. istimewa

7. Suzuki Ertiga dan Mazda VX-1

Model low MPV lain yang pernah punya kembaran adalah Suzuki Ertiga. Saat itu, Mazda mencoba peruntungan dengan me-rebadge Suzuki Ertiga jadi VX-1 setahun setelah Ertiga meluncur.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, mobil rebadge ini kurang populer di pasar mobil Tanah Air. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dari 2013 ke 2015 menunjukkan hanya 1.640 unit Mazda VX-1 yang terdistribusi. Puncaknya, usai Mazda dipindahtangankan dari Mazda Motor Indonesia ke Eurokars Motor Indonesia, VX-1 dihentikan penjualannya.
Suzuki Ertiga Diesel. Foto: Komunitas Suzuki Ertiga Diesel Indonesia.
Mazda VX-1 dan Suzuki Ertiga generasi awal menggunakan mesin dengan kubikasi 1.373 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 93 dk pada 6.000 rpm. Torsi maksimumnya sebesar 130 Nm pada 4.000 rpm. Tenaga dan torsi tersebut dialirkan ke transmisi manual lima percepatan atau otomatik empat percepatan.
Mazda VX-1 Foto: dok. Wikimedia

8. Suzuki APV dan Mitsubishi Maven

Pernah berkolaborasi dengan Suzuki, Mitsubishi menghadirkan Maven dari basis APV pada tahun 2005. Hanya saja produk yang ditawarkan Mitsubishi ini kurang diterima pasar sehingga pada tahun 2011 harus dihentikan penjualannya yang menyisakan 18 unit yang terdistribusi.
ADVERTISEMENT
Meski punya basis yang sama, tampilan Mitsubishi Maven memiliki fascia depan yang lebih mewah sebab grille-nya dibuat lebih dinamis dengan bentuk melengkung yang dibagi menjadi dua bilah. Berbeda dengan APV, grille-nya berbentuk horizontal sehingga lebih kaku.
Suzuki APV Arena bekas di bursa mobil bekas Suzuki Auto Value. Foto: dok. Suzuki Auto Value
Mitsubishi Maven dikemas dengan mesin 4G15, Multi Point Injection, SOHC 12-valve dengan kubikasi 1.468 cc. Tenaga maksimumnya mencapai 86 dk pada 5.750 rpm dan torsi maksimumnya 114,7 Nm pada 2.750 rpm.
Sedangkan, APV dilengkapi mesin G15A, DOHC 16-valve Multi Point Injection berkubikasi 1.493 cc. Tenaga maksimumnya mencapai 91,13 dk pada 6.000 rpm dengan torsi maksimum sebesar 126 Nm pada 3.00 rpm.
Mitsubishi Maven Foto: dok.Wikimedia

9. Suzuki Carry Futura dan Mitsubishi T120 SS

Selain APV, Suzuki dan Mitsubishi telah menjalin kerja sama dengan menghadirkan mobil niaga pikap berupa Carry Futura dan T120SS pada tahun 1991. Kolaborasi ini lumrah untuk menekan biaya investasi riset dan produksi.
ADVERTISEMENT
Hanya saja produksi mobil pikap ini terhenti karena dapur pacunya sudah tidak memenuhi standar emisi gas buang pada awal tahun 2019.
Suzuki Carry Futura Foto: dok. Wikimedia
Suzuki Carry Futura pikap dibekali dengan mesin G15A berkubikasi 1.493 cc . Tenaga maksimumnya bisa mencapai 77,72 dk paa 5.500 rpm dengan torsi maksimum mencapai 120 Nm pada 3.000 rpm. Tenaga dan torsi tersebut dialirkan ke transmisi manual lima percepatan.
Sedangkan, Mitsubishi Colt T120SS dibekali mesin 4G15 berkubikasi 1.500 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 84,82 dk pada 5.750 rpm dengan torsi maksimum mencapai 120 Nm di 3.750 rpm. Tenaga dan torsi tersebut dialirkan ke transmisi manual lima percepatan.
Mitsubishi Colt T120SS recall karena gangguan transmisi. Foto: Istimewa

10. Toyota GR 86 dan Subaru BRZ

Di segmen mobil sport ada Toyota GR 86 dan Subaru BRZ yang jadi mobil kembar. Meski dikembangkan secara bersamaan, ada perbedaan pada kedua mobil ini.
ADVERTISEMENT
Pada bagian depan, jika dilihat sekilas mungkin seperti pinang dibelah dua. Jika diperhatikan lebih detail, ada perbedaan di bagian grille. Selain itu, bagian bumper juga memiliki sedikit perbedaan. Pada lampu utama, BRZ sudah dilengkapi LED DRL yang memanjang hingga ke bagian atas. Sementara pada GR 86, lampu tersebut hanya menghiasi bagian bawahnya saja.
Toyota GR86 di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Bobotnya juga berbeda. Untuk GR86, bobotnya hanya 1.277 kg. Sedangkan, BRZ punya berat mencapai 1.280 kg, berbeda tiga kilogram dengan GR86.
Keduanya mengusung mesin boxer berkapasitas 2.400 cc. Namun, rasio kompresinya berbeda. GR 86 punya rasio kompresi 12,5:1. Sedangkan, BRZ rasionya 13,5:1.
Subaru BRZ Matic. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Tenaga yang dihasilkan juga sedikit berbeda. Menurut data spesifikasi dari masing-masing APM, GR 86 menghasilkan tenaga hingga 231,7 dk pada 7.000 rpm. Sedangkan, BRZ tenaganya 233,7 dk pada 7.000 rpm. Untuk torsinya masih sama, yakni 250 Nm pada 3.700 rpm.
ADVERTISEMENT
Kira-kira apa lagi mobil kembar yang ada di Indonesia? Sampaikan di kolom komentar, ya!