Mengenal 3 Macam Colokan Mobil Listrik yang Berlaku di Indonesia

7 Oktober 2022 10:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengecasan mobil listrik Wuling Air ev di SPKLU Puspiptek, Serpong. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengecasan mobil listrik Wuling Air ev di SPKLU Puspiptek, Serpong. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil listrik di Indonesia perlahan tapi pasti mulai banyak penggunanya. Pilihan pun makin beragam, dan kini tersedia dari harga mulai dari Rp 238 jutaan hingga Rp 1 miliar lebih.
ADVERTISEMENT
Perlu Anda ketahui sebelum beli, tipe colokan mobil listrik tidak semuanya sama. Beda pabrikan bisa jadi berbeda pula model soket untuk mengisi daya.
Untuk itu, mengetahui jenis soket kendaraan listrik ini perlu, supaya memahami model colokan yang tersedia di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), kemudian disesuaikan dengan konektor yang ada di mobil listrik yang dimiliki.
Perihal ini sebenarnya telah diatur di dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020. Pada Pasal 3 Ayat 2 disebutkan berbagai macam tipe colokan mobil listrik yang berlaku di dalam negeri.
Pertama ada tipe arus bolak-balik atau alternating current charging system (AC), yang menggunakan konektor Type-2. Khusus colokan yang satu ini diberi penanda warna merah. Hanya saja faktanya di lapangan, tipe ini tidak selalu dibekali selubung warna.
Tipe colokan mobil listrik Type-2. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Colokan Type-2 umumnya disediakan oleh pabrikan sebagai paket dalam pembelian mobil listrik baru, agar bisa mengisi daya dari rumah melalui soket yang ada. Hanya saja karena arus AC, maka pengisian dayanya terbilang lama.
ADVERTISEMENT
Kemudian umumnya tipe ini juga tersedia di perangkat wall box charging unit atau menempel di tiang. Mudah memahaminya adalah konektor ini memiliki 7 lubang.
Kedua ada yang namanya tipe ulang arus searah atau direct current charging system (DC), yang menggunakan konektor konfigurasi tipe AA series dan biasanya diberi selubung warna hijau. Mudahnya tipe colokan ini diberi nama CHAdeMO.
Tipe colokan mobil listrik CHAdeMO. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Bentuknya memiliki 4 lubang. soket CHAdeMO memungkinkan pengisian daya listrik ke mobil dalam waktu cepat. Sebab arusnya langsung ke baterai, tidak seperti arus AC yang di dalam mobil terdapat on board charger, untuk mengubah arus ke DC.
Biasanya tipe konektor CHAdeMO bisa ditemui di mobil seperti Nissan Leaf, Mitsubishi Outlander PHEV, Toyota Prius Plug-in Hybrid, dan beberapa produk mobil listrik buatan pabrikan Jepang.
Tipe colokan mobil listrik CCS2. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Terakhir pengisian ulang kombinasi arus bolak-balik dan arus searah atau combined charging system (CCS). Tipe adaptornya juga menggunakan arus DC, adapun bentuk colokannya diberi nama CCS2, yang dilabeli selubung biru.
ADVERTISEMENT
Khusus ini bentuknya serupa Type-2 namun di bawahnya ditambahkan konektor 2 lubang lagi. Serupa sebelumnya, konektor ini juga bisa mengisi daya cepat. Khusus konektor CCS2 ditemui di mobil listrik pabrikan Tesla, Hyundai, dan Porsche.