2 Fitur Keselamatan Aktif yang Kurang Berguna di Mata Pengendara Mobil

25 Juli 2018 15:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi fitur keselamatan kendaraan (Foto: dok. Auto Express)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fitur keselamatan kendaraan (Foto: dok. Auto Express)
ADVERTISEMENT
Beberapa mobil keluaran sekarang sudah dilengkapi dengan fitur untuk menunjang aspek keselamatan. Baik aktif maupun pasif, keduanya mampu mengurangi resiko terjadinya kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Braindonboard, fitur keselamatan aktif merupakan piranti yang membantu mencegah atau mengurangi kecelakaan di jalan, cara kerjanya secara otomatis membaca sinyal potensi terjadinya kecelakaan. Beda dari fitur keselamatan pasif yang dirancang untuk melindungi penumpang kendaraan saat kecelakaan terjadi.
Fitur keselamatan aktif contohnya Anti-lock Braking System (ABS), Brake Assist, Electronic Brake-force Distribution, kontrol stabilitas, dan yang paling terbaru meliputi Lane Departure Warning yang memperingatkan pengemudi saat hendak keluar lajur ataupun Lane Keep Assist yang menjaga setir kemudi tetap pada lajurnya.
Sementara fitur keselamatan pasif berupa airbag, sabuk keselamatan, ataupun headrest yang melindungi kepala dari gaya dorong saat benturan keras terjadi.
Namun baru-baru ini, studi yang dilakukan Consumer Reports dengan melibatkan 2.009 responden pengendara mobil dewasa di Amerika pada 19 Maret hingga 2 April 2018 menyebut, hanya 11 persen dari jumlah responden yang menginginkan fitur keselamatan aktif pada mobil yang akan dibelinya dua tahun mendatang, baik mobil bekas atau yang baru.
Fitur Nissan Leaf terbaru (Foto: Nissan)
zoom-in-whitePerbesar
Fitur Nissan Leaf terbaru (Foto: Nissan)
Saat inovasi sistem keselamatan aktif lebih menjanjikan peningkatan aspek keselamatan, banyak responden yang masih menginginkan fitur lama berupa kamera belakang, sensor parkir, dan Blind Spot Monitoring tersematkan pada mobilnya.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 51 persen dari responden yang ditanyakan membutuhkan kamera belakang dan sensor parkir, sedangkan responden yang menginginkan tambahan fitur Blind Spot Monitoring hanya sebesar 45 persen. Mereka beranggapan fitur standard berupa kamera belakang dan sensor parkir lebih mudah dimengerti dan membantu pengendaraan.
Kamera mundur pada mobil (Foto: dok. Hyundai)
zoom-in-whitePerbesar
Kamera mundur pada mobil (Foto: dok. Hyundai)
Padahal riset dari Insurance Institute for Highway Safety melaporkan, fitur Blind Spot Monitoring dapat mereduksi angka kecelakaan hingga 14 persen, sedikit lebih rendah dari kamera belakang yang mampu menurunkan angka kecelakaan hingga 17 persen.
Kurang berguna
Ketiga fitur tersebut berarti lebih diandalkan dibanding sistem pengendaraan otomatis lainnya. Selebihnya, masih ada 28 persen responden menganggap cruise control penting dan 21 persen responden merasa Lane Keep Assist System penting pada sebuah mobil.
Blind Spot Monitoring System (Foto: dok. Hyundai)
zoom-in-whitePerbesar
Blind Spot Monitoring System (Foto: dok. Hyundai)
Para responden mengakui sejumlah alasan bila inovasi fitur keselamatan aktif mampu memberikan peringatan palsu dan mereka tidak sepenuhnya percaya pada fitur-fitur tersebut. Alasan lain juga menyebut kalau sejumlah responden tidak mengetahui dan belum merasakan manfaatnya secara langsung.
ADVERTISEMENT
Kalau menurutmu bagaimana? Apakah penting fitur keselamatan berkendara ini? Sampaikan di kolom komentar ya!