Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Bengkel Auto2000 Cabang Krida Cilandak, Heri Andriyanto mengatakan, hal ini bisa terjadi salah satunya karena kinerja busi yang sudah tidak optimal.
“Biasanya, brebet itu kalau businya sudah kotor atau berwarna kehitaman di bagian ujung elektrodanya. Itu dikarenakan adannya kerak karbon sisa pembakaran yang menyumbat lubang injektor,” ungkapnya kepada kumparan belum lama ini.
Busi punya fungsi untuk memercikan api untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Energi yang dihasilkan akan menggerakkan mesin sehingga mobil bisa melaju.
“Mobil itu jumlah businya lebih dari satu buah tergantung dari jumlah silindernya. Kalau Avanza itu ada empat buah, kalau Agya ada tiga. Kalau ada yang kotor pasti akan berpengaruh,” jelasnya.
Pengecekan dan penggantian busi bisa dilakukan setiap 20 ribu kilometer pemakaian. Bila mobil jarang dipakai, cek setiap setahun sekali.
ADVERTISEMENT
“Harganya satu busi itu kisaran Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu. Kalau mau yang iridium, satu busi harganya bisa Rp 100 ribu lebih,” paparnya.
Selain busi, filter udara juga berpengaruh
Selain busi, filter udara yang kotor bisa jadi salah satu penyebab mobil brebet. Asupan udara yang kurang menyebabkan jumlah campuran bahan bakar dan udara tidak sesuai.
“Kalau sudah kotor lebih baik diganti. Umumnya dilakukan setiap 10 ribu kilometer atau 20 ribu kilometer pemakaian tergantung cara berkendaranya,” imbuhnya.
Heri tidak menyarankan pembersihan filter udara menggunakan semprotan udara sebab struktur penyaringnya bisa berubah. Dikhawatirkan, ini bisa merusak komponen di ruang bakar.
“Filter udara itu dibanderol mulai harga Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu tergantung tipe mobilnya,” urainya.
Agar lebih pasti, ia menyarankan pemilik membawa mobilnya ke bengkel. Sebab, pengecekan akan dilakukan secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
“Selain filter udara dan busi, permasalahan lain seperti ada sensor di ruang pembakaran yang error, throttle body yang kotor, hingga masalah pada sistem injeksi. Pengecekan akan dilakukan dengan scanning sehingga hasil dan perbaikannya lebih akurat,” pungkasnya.