2 Merek Motor Listrik China Bangun Pabrik di Indonesia

17 Mei 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan motor listrik di pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deretan motor listrik di pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Program pemberian bantuan pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta dari harga OTR, menarik investasi ragam pabrikan otomotif asing untuk masuk Indonesia, demikian ungkap Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi.
ADVERTISEMENT
“Banyak, sampai sekarang masih. Kemarin baru groundbreaking di Semarang, pabrik motor Pacific. Sebetulnya sudah ada Pacific sepeda, tapi kemarin dia sudah berkomitmen membesarkan lagi pabriknya, karena memang pasarnya bagus. Dia baru mau bangun 5 hektare kemarin,” buka Budi saat dihubungi kumparan, belum lama ini.
Pacific diketahui melego berbagai jenis sepeda dan motor listrik. Beberapa produk sudah bisa didapatkan dengan potongan Rp 7 juta, yang dapat diakses melalui laman Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua atau Sisapira di https://landing.sisapira.id/.

Dua merek motor listrik China bangun pabrik di Indonesia

Tak cuma itu, beberapa waktu lalu pabrikan motor listrik Sunra, juga telah melangsungkan seremoni tahap awal pembangunan pabrik di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, dengan kapasitas produksi 1 juta unit per tahun.
ADVERTISEMENT
Total investasi yang digelontorkan mencapai 120 juta dolar AS, untuk membangun fasilitas pembuatan rangka, pengelasan, pengecatan, dan perakitan kahir.
Pabrik perakitan motor listrik Charged Indonesia. Foto: Charged Indonesia
Pembangunan pabrik di atas lahan seluas 12,7 hektare itu akan selesai dalam dua tahap dengan masa konstruksi selama 18 bulan dan siap beroperasi pada 2025.
Lebih lanjut, Yadea diketahui juga sudah melakukan prosesi pembangunan pabrik di Karawang yang akan beroperasi pada 2026. Targetnya ketika sudah operasional penuh mampu memproduksi 3 juta unit per tahun.
Pabrik Yadea didirikan di lahan seluas 270 ribu meter persegi dengan nilai investasi 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun. Operasi pabriknya nanti diharapkan bisa menyerap 3.000 tenaga kerja.
Baik Sunra dan Yadea merupakan brand asal China. Budi menegaskan, mereka menilai pangsa pasar di Indonesia memiliki potensi yang besar, terlebih dengan adanya insentif yang diberikan dari pemerintah untuk memacu penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.
ADVERTISEMENT
“Semuanya dari China. Yadea itu kan brand cukup bagus kualitasnya di China ya. Kemudian itu masuk ke Indonesia, artinya dia melihat pangsa pasarnya bagus di Indonesia. Potensinya bagus, apalagi pemerintahnya mendorong,” tambahnya.