Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurutnya ada beberapa faktor yang membuat beberapa orang jadi bertingkah arogan di jalan raya ketika menggunakan moge. Musababnya tak jauh dari fisik motor yang ditampilkan.
“Pertama itu dikarenakan bodi motornya yang besar di jalanan sehingga menimbulkan persepsi bahwa mereka berhak diprioritaskan,” buka Sony ketika dihubungi kumparan (27/2).
Kemudian yang kedua, lantaran alasan teknis. Karena menggendong mesin dengan kubikasi besar, maka mesin moge bisa menghasilkan panas berlebih dalam kondisi stop and go. Utamanya untuk moge yang sistem pendingin mesinnya masih pakai sistem aliran udara.
Ini yang menyebabkan pengguna moge selalu butuh ruang untuk bisa terus bergerak. Supaya mesin tetap dalam temperatur ideal dan menghindari overheat. Namun caranya kadang sampai harus menerobos lampu merah.
ADVERTISEMENT
“Apalagi enggak jarang dikawal oleh petugas. Petugas polisi bisa lakukan diskresi dalam artian dia bisa buka jalur, menerobos lampu lalu lintas ketika melakukan pengawalan. Ini kadang menimbulkan persepsi arogan,” jelas Sony.
Lalu ketiga, faktor eksklusifitas dilihat dari harga motor-motor tersebut. Sony bilang, tak jarang karena status banderol motornya, membuat pengendara memandang beda yang menggunakan motor lebih kecil.
“Motornya harganya mahal jadi melihat orang yang stratanya kecil atau di bawah dia, ya. Merasa kalau mereka punya hak lebih prioritas dibanding yang motornya kecil. Padahal, jalan raya milik semua dan harus saling empati,” pungkasnya.
Meski begitu, perilaku arogan pengendara moge sejatinya kembali kepada setiap individu dan tidak bisa menggeneralisir semua pemilik moge di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Ini enggak semuanya bisa digeneralisasi ya tapi kembali ke individu masing-masing. Ada kok orang bawa moge masih santai di Indonesia. Memang oknum-oknum ini yang kadang meresahkan ya,” tutup Sony.
***