4 Cara Mengurangi Tinggi Sepeda Motor Agar Tidak Perlu Jinjit

26 September 2018 8:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bentuk jok all new Honda PCX (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Bentuk jok all new Honda PCX (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Ada sangat banyak pilihan sepeda motor dengan beragam ukuran dan dimensinya masing-masing. Dewasa ini motor gambot dengan ban yang besar dan lebar, serta menggunakan jok yang dibuat sedemikian rupa, agar paha dapat tertopang dengan sempurna, cukup populer.
ADVERTISEMENT
Sayangnya dengan desain tersebut, jarak jok motor dari tanah jadi lebih tinggi. Hal ini karena profil ban yang lebih besar, juga desain jok membuat kaki lebih melebar sehingga daya pijak kaki tidak sepenuhnya menapak ke tanah.
Contohnya Yamaha Lexi. Berdasarkan data spesifikasi, motor matik terbaru dari pabrikan garpu tala ini memiliki tinggi jok 785 mm. Padahal saudaranya, Yamaha NMax hanya setinggi 765 mm.
Atau motor matik lain, Honda Vario terbaru memiliki tinggi jok 769 mm, beda 29 mm dengan Honda Beat yang memiliki tinggi jok hanya 740 mm.
kumparanOTO beberapa waktu lalu pernah menjajal menunggangi Yamaha Lexi dan Honda Vario. Alhasil reporter kami --dengan tinggi 170 cm-- harus jinjit kala menungganginya, terutama di Yamaha Lexi.
Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
Untuk menanggulangi tinggi jok yang dirasa berlebihan ini, ada beberapa hal yang direkomendasikan Yoyo, penggawa Kedai Riders, bengkel modifikasi spesialis motor matik bongsor.
ADVERTISEMENT
"Pertama kalau kontur jok terlalu tinggi, bawa ke tukang jok buat dipapas jadinya tipis, memang kenyamanannya berkurang, tetapi bisa bikin kaki sedikit menapak," ujar Yoyo saat ditemui kumparanOTO di bengkelnya di Ciledug, Tangerang, Selasa (25/9).
Test ride all new Honda PCX (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Test ride all new Honda PCX (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
Cara kedua yang bisa dilakukan menurut Yoto adalah dengan sedikit mengorbankan bagasi motor.
"Kalau masih kurang, bagian plastik yang menonjol di jok itu dibobok dibikin rata, cuma ya bagasi enggak bisa muat helm lagi," tambahnya.
Selain kustomisasi pada jok, cara ketiga yang ditawarkan Yoyo adalah penggantian shockbreaker belakang yang lebih pendek. Hal ini untuk guna menguangi tinggi jok.
Ubahan pada suspensi belakang (Foto: Aditya Pratama Niagara)
zoom-in-whitePerbesar
Ubahan pada suspensi belakang (Foto: Aditya Pratama Niagara)
"Suspensi juga berpengaruh, bisa pakai yang after market atau bawaan motor lain yang lebih pendek dari bawaan aslinya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Hal terakhir, keempat, yang bisa dilakukan untuk membuat tinggi jok lebih ramah bagi rata-rata orang Indonesia adalah penggantian ban dengan nomor yang lebih kecil.
Fitur ABS di NMax (Foto: dok. Yamaha)
zoom-in-whitePerbesar
Fitur ABS di NMax (Foto: dok. Yamaha)
Namun Yoyo berpendapat, hal ini tidak akan berpengaruh signifikan, karena bergantung pada ketinggian dan lebar ban. Apabila menggunakan ban dengan ukuran yang lebih kecil namun ketinggiannya sama, maka pengaruhnya tidak akan banyak.
Oleh sebab itu mengganti tinggi dan lebar ban yang lebih kecil dari bawaan, justru akan mebahayakan. "Mendingan aman main di shockbreaker daripada downsize ban," tutup Yoyo.