Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Cara Sederhana untuk Memperpanjang Usia Helm Kamu
14 Januari 2018 13:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Helm adalah salah satu alat keselamatan yang paling utama dan paling penting bagi pengendara sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, benda yang satu ini menjadi peredam benturan pada bagian kepala pengendara jika terjadi kecelakaan. Menurut penelitian George Institute for Global Health, penggunaan helm dapat mengurangi risiko kematian mencapai 42% dan risiko cedera kepala dapat berkurang 69%.
Meski begitu, kerapkali para pengendara sepeda motor kurang memperhatikan pelindung kepala mereka yang satu ini. Padahal, dengan merawatnya dengan baik, tidak hanya dapat mempertahankan performa, masa pakai helm juga dapat semakin panjang.
"Secara teori, sih, umur helm itu lima tahun, tapi asal dirawat dan tidak mengalami benturan, seharusnya masa pakai helm dapat bertambah," ujar Reyner Alexander, salah satu penggiat otomotif yang juga merupakan pemilik toko apparel dan aksesori sepeda motor, RC Motogarage .
ADVERTISEMENT
Dalam bincang-bincang singkat bersama kumparanOTO, Reyner juga sempat membagikan sedikit tips sederhana untuk menjaga dan merawat helm kamu.
1. Setelah dipakai, biarkan helm terkena angin
Saat berkendara di siang hari yang panas tentu kepala akan menghasilkan keringat yang akan menempel pada busa helm. Alangkah baiknya helm yang basah karena keringat ini jangan langsung disimpan dalam tempat penyimpanan ataupun lemari. Biarkan dulu helm mengering dengan diangin-anginkan. Jika helm terlalu basah, seperti karena hujan, letakkan helm di depan kipas angin untuk membantu proses pengeringan.
"Kalau bisa taruh (helm) di tempat yang kering, jangan terlalu lembab. Bisa juga gunakan serat pelembab seperti silica gel untuk menghindarkan dari jamur," jelas dia.
2. Hindari juga mengeringkan dengan memanfaatkan panas matahari
ADVERTISEMENT
Hal yang sering kali dilakukan juga adalah mengeringkan helm yang baru dicuci ataupun basah kuyup karena hujan dengan dijemur di bawah sinar matahari. Cara ini memang membuat helm lebih cepat kering, tetapi di saat yang bersamaan, hal ini bisa merusak lapisan EPS (Expanded Polystyrene/Styrofoam) atau biasa lebih kita kenal sebagai busa helm.
"Itu bisa bikin EPS-nya menciut, sedangkan itu (EPS) salah satu (komponen) yang utama untuk melindungi kepala," sebut Reyner tegas.
Selain itu, Reyner juga menyebut penggunaan hair dryer pun juga tidak disarankan. Panas yang dihasilkan alat pengering rambut ini disebut berlebihan sehingga berpotensi juga merusak struktur dalam busa helm.
Dia juga berpesan untuk berhati-hati saat mencuci helm di tempat-tempat yang menjanjikan proses kilat. Biasanya, tempat-tempat tersebut menggunakan hair dryer agar proses pengeringan tidak memakan waktu terlalu lama.
ADVERTISEMENT
3. Berhati-hati saat meletakkan helm
Selesai berkendara dalam jarak yang cukup jauh, biasanya badan lelah dan kamu akan sembarangan meletakkan helm. Seringkali, helm diletakkan dalam posisi terbalik ataupun miring atau bahkan dilempar. Hal ini juga sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan helm mengalami benturan dengan permukaan yang keras.
Hal ini berbahaya karena jika helm terjatuh atau terbanting dari ketinggian hanya satu meter saja, semua komponennya bisa berubah.
"Jadi jika nantinya terkena impact di bagian yang sama, kemampuan helm untuk meredam benturan kemungkinan akan berkurang," sebut Reyner.
Selain itu, dengan menaruh helm sembarangan, kemungkinan helm menjadi lecet ataupun tergores juga menjadi lebih besar.
4. Jangan membuka-tutup visor sembarangan
Visor (kaca helm) juga merupakan bagian yang harus selalu kamu jaga agar tetap bersih dan tidak tergores. Oleh sebab itu, usahakan jangan sampai mengotori bagian visor ini.
ADVERTISEMENT
Hindari membuka ataupun menutup visor dengan memegang bagian tengah kaca dengan tangan kosong. Hal ini bisa meninggalkan noda dan minyak yang menempel pada tangan.
Menutup visor sebaiknya dilakukan dengan menyenggol bagian coakan kecil yang biasanya ada di bagian kiri bawah visor. Atau, saat tidak sedang dipakai, kamu bisa menggunakan kain untuk memegang bagian kaca agar tidak terjadi kontak langsung dengan tangan.
Yang terakhir, jika ingin membersihkan visor, jangan dilap menggunakan tisu karena dapat membuat visor lecet.
"Tisu itu terbuat dari serbuk kayu, jadi kalo bisa pakai (kain dengan bahan) microfiber. Kalaupun terpaksa harus pakai tisu, jangan dilap, tapi ditotol. Yang penting airnya terserap," tutup Reyner.