Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Kebiasaan Buruk yang Kerap Dilakukan Pengendara Mobil
5 Februari 2018 16:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu menyalakan lampu hazard saat berkendara kala hujan deras? Atau malah mengemudikan mobil matik dengan masing-masing kaki siaga di pedal gas dan rem?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya hal-hal seperti itu kerap kali sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang saat berkendara, kebiasaan yang buruk tentunya. Tidak hanya berdampak bagi diri sendiri, kebiasaan buruk dalam berkendara juga dapat berdampak pada kendaraan dan bahkan pengguna jalan lain.
Terlepas dari sadar atau tidak, kebiasaan-kebiasaan buruk yang kerap dilakukan pengendara mobil ini sebaiknya mulai dihindari.
Nah, melalui story ini kami ingin menjabarkan 5 kesalahan umum yang sering dilakoni seseorang pada saat berkendara. Yuk, simak!
1. Berbelok patah dengan menahan setir
Fenomena ini biasanya sering dilakukan saat pengendara mobil ingin berbelok tajam atau pada saat memarkirkan kendaraan. Kerap kali kita memutar setir kemudi sampai patah alias mentok.
Agus Mustafa selaku Technical Support Auto2000 mengatakan jika hal ini sangat tidak dianjurkan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, jika hal ini dilakukan secara terus menerus maka sistem kemudi kendaraan dapat rusak, baik pada mobil yang menggunakan power steering hidrolik maupun electric power steering (EPS).
“Untuk yang yang tipe full hidrolik, nanti tekanan olinya menjadi tinggi sehingga steering-nya bocor. Kalau yang elektronik, motor listriknya itu lama-lama bisa panas,” ungkap Agus saat dihubungi kumparanOTO, Senin (5/2).
Kalaupun hal tersebut sudah terlanjur terjadi, untuk mobil bertipe hidrolik, apabila steering-nya bocor, maka penanganan yang tepat adalah dengan overhaul setir (dibongkar lalu ganti seal).
Sedangkan pada EPS, apabila motornya terbakar, tidak ada pilihan lain selain menggantinya dengan yang baru.
2. Menyalakan lampu hazard pada saat hujan deras
Hal ini juga sangat umum ditemui di jalanan. Saat hujan kelewat lebat, pengemudi kemudian menyalakan lampu hazard dengan maksud agar pengendara lain awas. Padahal ini justru berbahaya, selain dapat membuat pengendara lain silau, menghidupkan hazard kala hujan juga dapat memecahkan konsentrasi pengguna jalan lain dalam berkendara.
Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving, Jusri Pulubuhu, sama sekali tidak menganjurkan pengendara menggunakan lampu hazard ketika berkendara di tengah hujan lebat.
ADVERTISEMENT
“Apabila hujan lebat melanda, pengendara hanya perlu berhati-hati, kurangi kecepatan dan cukup menyalakan lampu utama apabila diperlukan,” kata Jusri.
Jusri menambahkan, secara teori lampu hazard sebenarnya berfungsi untuk menginformasikan kendaraan lain, jika kendaraan yang kita tumpangi berhenti di tempat yang beresiko tinggi, seperti jalan tol atau tikungan.
3. Menekan pedal gas sebelum mematikan mesin
Kebiasaan unik lain yang sering ditemukan pada pengendara mobil adalah 'menggeber' mobilnya sesaat sebelum mematikan mesin. Entah apa tujuan dari pengendara dalam melakukan hal ini.
Mungkin ini sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang yang sempat menggunakan mobil yang dengan karburator.
Kata Agus, kalau mobilnya masih menggunakan karburator, hal ini diyakini dapat mencegah kelebihan bensin yang tersisa di karburator.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk mobil-mobil zaman sekarang, hal ini sudah tidak perlu untuk dilakukan.
“Mobil sekarang kan sudah canggih, sudah pakai teknologi injeksi. Jadi mitos-mitos ini sudah tidak perlu lah untuk dilakukan,” tuturnya.
4. Mengendarai mobil matik dengan menggunakan kedua kaki
Jangan menyamakan cara berkendara mobil matik dengan mobil manual. Jika saat mengemudikan mobil transmisi manual kaki kiri diposisikan untuk menginjak pedal kopling, saat mengendarai mobil matik sebaiknya kaki kiri diistirahatkan.
Mengendarai mobil matik cukup dengan menggunakan satu kaki untuk menginjak pedal gas dan pedal rem secara bergantian.
Jika kebiasaan mengemudikan mobil manual ini terbawa saat membawa mobil matik, ada bahaya cukup riskan yang dapat terjadi jika pengendara kehilangan kontrol saat mengemudi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, hal ini juga bisa membuat pengendara menjadi lebih sulit untuk mengendalikan mobil pada saat situasi-situasi tertentu.
Jadi mulai sekarang, cobalah untuk mulai mengggunakan satu kaki dalam mengendarai mobil bertransmisi otomatis.
5.Tancap gas saat lampu lalu lintas berwarna kuning
Ini salah namun seringkali dibenarkan. Sudah dijelaskan aturannya, apabila lampu lalu lintas sedang bernyala kuning, maka seorang pengendara haruslah berhati-hati. Namun sebaliknya, tidak jarang ada pengendara yang malah menginjak gas ketika lampu lalu lintas berwarna kuning.
Menambah kecepatan pada saat seperti itu, justru dapat meningkatkan risiko terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Menanggapi hal ini, Jusri mengimbau bagi pengendara untuk selalu mematuhi segala rambu-rambu yang berlaku di jalan raya.
ADVERTISEMENT
“Menyepelekan rambu-rambu lalu lintas ketika sedang berkendara, adalah salah satu penyebab kecelakaan yang paling sering,” jelas Jusri.
---
Nah, itu dia beberapa kebiasaan buruk yang kerap berdampak buruk di jalanan. Demi keamanan dan kenyamanan bersama yuk kita mulai hilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut.