Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Kesalahan Umum Pengendara Mobil Manual yang Bikin Boros BBM
2 April 2018 12:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Mobil irit bahan bakar, pastinya menjadi dambaan setiap pemilik kendaraan roda empat. Tapi jangan salah readers, ternyata mobil yang irit bahan bakar tak terlepas dari bagaimana cara kamu berkendara, dan kebiasaan-kebisasaan yang kamu sering lakukan pada saat berkendara.
ADVERTISEMENT
Agus Mustafa selaku Technical Support Auto2000 sekaligus pemilik bengkel AGS Automatic, memaparkan bila cara berkendara menjadi faktor yang membuat mobil kamu terasa begitu boros.
“Ada beberapa hal yang kurang diperhatikan oleh pengendara, yang mempengaruhi mobil menjadi lebih boros, mau apapun mobilnya matik atau manual,” papar Agus kepada kumparanOTO.
Setelah sebelumnya kami pernah membahas mengenai mobil bertransmisi otomatis , kali ini kami akan mengulas mengenai kesalahan umum yang menjadi pemicu mobil bertransmisi manual menjadi boros BBM.
Berikut paparan Agus soal 5 pemicu yang membuat mobil dengan tiga pedal alias bertransmisi manual sering mampir ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) :
1. Mengganti gigi pada saat putaran mesin masih tinggi
Berdasarkan pemaparan Agus, jangan hobi untuk mengoper gigi pada putaran mesin yang masih tinggi. Sebisa mungkin, hindari tachometer menyentuh angka batas maksimal (lebih dari 2.000-2.500 rpm) pada saat mengoper gigi.
ADVERTISEMENT
Mengganti gigi transmisi pada saat RPM masih tinggi hanya dapat menciptakan kerugian, salah satunya karena bahan bakar dalam tangki bensin mobil kamu terbuang secara sia-sia.
2. Mengabaikan posisi gigi yang tidak sesuai
Khusus mobil dengan transmisi manual, salah satu hal yang menjadi faktor mobil kamu sering ‘minta minum’ adalah abai terhadap posisi gigi. Menurut Agus, seringkali mobil terasa berat atau bahkan ‘ngeden’ pada saat posisi gigi tidak seusai, tapi hal tersebut sangat jarang diperhatikan oleh sang pengendara.
“Kalau sekali dua kali sih mungkin tidak akan jadi masalah. Tapi kalau sering seperti itu, bisa dipastikan mobil akan lebih boros BBM. Kalau mobil sering ‘ngeden’ itu pada saat-saat seperti bensin akan cepat sekali terbakarnya. Malah kalau sering seperti ini juga kampas koplingnya juga pasti akan cepat aus,” jelas Agus.
ADVERTISEMENT
3. Mobil dengan muatan berlebih
“Muatan berlebih pada kendaraan dapat menghambat tenaga mesin yang tentunya akan langsung berimbas pada konsumsi bahan bakarnya. Pada saat beban mobil itu berat, konsumsi bahan bakarnya juga akan lebih banyak, jadi kalau bisa bawa muatan yang sekiranya perlu saja,” ujar Agus.
4. Malas servis berkala
Mobil yang jarang mendapatkan perawatan pasti akan rawan terkena penyakit, salah satunya ya yang satu ini readers, dan dampaknya mobil akan menjadi sangat boros. Bukan tanpa alasan, mobil yang tak pernah absen melakukan perawatan secara berkala tentunya akan menjaga kinerja mesin agar selalu dalam kondisi yang prima. Kata Agus, “sudah ada buku pedoman servis yang diberikan pada saat membeli mobil, jadi seharusnya sudah tidak ada alasan bagi pemilik kendaraan untuk malas melakukan servis berkala”.
ADVERTISEMENT
5. Memacu kecepatan tanpa tahapan
Nah, mungkin poin ini yang sering di acuhkan oleh pengendara mobil. Alih-alih ingin cepat sampai, biasanya mereka akan langsung saja tiba-tiba menginjak pedal secara dalam, untuk mendapati kecepatan yang maksimal. Tentunya, Agus sama sekali tidak mengamini hal ini.
“Kalau mau melaju dengan kecepatan tinggi, pada saat berakselerasi jangan tiba-tiba menginjak gas, lalu tiba-tiba mengerem. Karena pada saat menginjak pedal gas langsung secara dalam begitu juga saat melakukan pengereman, disitu konsumsi bahan bakar juga akan jauh lebih besar, ” tutur pria yang akrab disapa pak haji itu.
Saran Agus, apabila ingin meningkatkan atau menurunkan laju kendaraan, hendaklah melakukannya secara bertahap, dan jangan gegabah.
ADVERTISEMENT