Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Tak ada salahnya modifikasi atau menambah aksesori pada sepeda motor, buat sekadar tampil beda. Namun perlu ingat, jangan sampai kebablasan hingga merugikan orang lain, dan berujung celaka.
ADVERTISEMENT
Terlebih salah kaprah modifikasi juga bisa berujung pelanggaran hukum, sebab terlalu ekstrem dan digunakan di jalan. Jadi sebaiknya sebelum bereksperimen, pikirkan dahulu matang-matang dampaknya.
Nah dari berbagai gaya dan aliran modifikasi yang ada, berikut ini kumparan rangkum 5 modifikasi motor yang katanya keren, tapi bikin celaka.
1. Ban cacing
Penggunaan ban berprofil tipis dan kecil atau sering disebut ban cacing sangat berbahaya buat harian. Seharusnya ban jenis ini hanya digunakan untuk momen khusus, seperti drag race.
Grip atau traksi ban ke aspal menjadi tak maksimal, dan berpotensi terjadi slip dan motor tergelincir pada saat dikendarai. Apalagi dalam kondisi jalan basah.
Namun sayangnya modifikasi ini masih dilakukan beberapa pemilik motor, tanpa memperhitungkan efek negatifnya.
2. Modifikasi pakai lampu rem kelap-kelip
Berdasarkan aturan standar, lampu rem hanya menyala sekali saja ketika pedal rem diinjak. Namun pada aksesori ini, lampu rem malah berkelip berkali kali.
ADVERTISEMENT
Senior Instructor dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, kelap-kelip tersebut jelas mengganggu visibilitas pengendara lain, yang dapat berakibat timbulnya kecelakaan.
“Sebagian orang berpikir bahwa lampu seperti itu bisa membuat pengemudi di belakangnya jadi lebih waspada. Padahal itu salah besar, justru pengemudi yang di belakang bisa buta sesaat bahkan berulang-ulang, akibat dari lampu tersebut. Potensi tertabrak justru jadi lebih tinggi,” ujar Sony kepada kumparan.
3. Lepas spakbor belakang
Ingin bergaya sporty ala-ala motor balap, beberapa orang memodifikasi motornya dengan menghilangkan spakbor belakang buat mobilitas harian. Itu salah besar.
Mungkin tak adanya spakbor belakang membuat cipratan air saat berkendara di musim hujan mengenai pengendara di belakang. Ini bisa mengganggu konsentrasi dan visibilitas, sehingga efeknya bisa menimbulkan kecelakaan.
4. Ubah knalpot standar sepeda motor
Penggantian knalpot standar menjadi berbunyi bising atau 'mber' tentunya akan menjengkelkan pengendara lain. Selain itu letupan knalpot yang tak jarang mengenai wajah pengendara di belakang, juga bikin siapa pun emosi.
ADVERTISEMENT
Bila seperti itu, saluran pembuangan seperti itu malah berpotensi memecah konsentrasi pengendara lain, dan fatal akibatnya.
Mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 7 Tahun 2009, diatur ambang batas tingkat kebisingan berdasarkan kapasitas isi silinder mesin. Berikut lengkapnya.
1. Sepeda motor dengan mesin hingga 80 cc ambang batas kebisingan 77 dB (desibel).
2. Sepeda motor dengan mesin 80-175 cc ambang batas kebisingan 80 dB.
3. Sepeda motor dengan mesin di atas 175 cc ambang batas kebisingan 83 dB.
5. Mika lampu belakang bening
Nah selain lampu rem alay kelap-kelip, modifikasi sepeda motor yang menjengkelkan lainnya adalah mika lampu belakang yang diganti menjadi bening --bukan lagi dilapisi mika merah.
Bukan tanpa maksud, warna mika merah bisa mudah dilihat pengendara lain, walaupun dalam jarak yang cukup jauh, penerangan yang minim dan juga tak menyilaukan.
ADVERTISEMENT
Nah, bila sudah ada yang terlanjur menggantinya dengan mika bening, atau mengubahnya dengan warna lain, sebaiknya kembalikan ke versi standar, sebelum modifikasi sepeda motor kita mencelakai orang lain.