Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PerbesarADVERTISEMENT
Berlibur dengan berkendara bersama pasangan tentu menyenangkan. Tak hanya bisa menikmati indahnya pemandangan perjalanan, namun touring menggunakan kuda besi juga bisa meningkatkan keharmonisan.
ADVERTISEMENT
Tetapi sebelum melakukannya, semua hal harus diperhatikan dengan matang. Pasalnya, touring bukan hanya perkara jarak dan destinasi yang dituju saja. Riding dengan jarak mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer punya banyak resiko, apalagi sambil berboncengan.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menyebutkan, hal utama yang yang harus diperhatikan adalah menyusun perjalanan yang menyenangkan.
Sebisa mungkin hindari konflik atau masalah yang bisa timbul sebelum atau saat dalam perjalanan.
Untuk itu ia pun coba membeberkan enam jurus touring jarak jauh, biar Anda dan pasangan bisa menikmati touring yang sesungguhnya.
1. Pastikan destinasi yang dituju sesuai kesepakatan
Sebelum memulai rencana touring jarak jauh dengan sepeda motor, Sony menyarankan agar destinasi yang dituju sama-sama diinginkan. Jangan sampai, lokasi yang dijadikan tujuan menjadi konflik ketika dalam perjalanan.
ADVERTISEMENT
“Harus mempersiapkan fisik yang prima, hindari stres atau konflik seperti masalah-masalah yang mungkin timbul dalam perjalanan,” buka Sony kepada kumparan, Sabtu (21/12).
2. Gunakan motor yang sesuai
Sony menambahkan agar perjalanan bisa berjalan dengan lancar, pilih motor yang sesuai dengan jarak serta kebutuhan.
Artinya bila spesifikasi motor yang dimiliki kurang memadai, bisa sewa di tempat-tempat yang tersedia.
“Ini bertujuan agar perjalanan tidak menimbulkan masalah teknis. Utamanya perlu diperhatikan yang berkaitan dengan posisi duduk yang nyaman,” lanjutnya.
3. Jaga komunikasi
Seringkali perjalanan di atas motor menjadi membosankan, biasanya ini terjadi pada pembonceng. Ya, walaupun persiapan sudah dilakukan dengan baik, bisa saja berubah menjadi situasi yang tak mengenakkan.
Hal ini biasanya disebabkan sulitnya melakukan komunikasi antara pengendara dan pembonceng. Tak perlu khawatir, sekarang sudah ada alat komunikasi interkom yang bisa jadi solusi.
ADVERTISEMENT
“Berkomunikasi saling memahami pasangan agar kekurangan dan kelemahan dapat saling melengkapi. Gunakan interkom jika perlu agar tidak membosankan,” jelasnya.
4. Jangan paksakan bila lelah
Kelelahan ketika berkendara bakal jadi salah satu faktor penyebab kecelakaan terjadi. Oleh karena itu, sebaiknya jangan memaksakan untuk tetap melanjutkan perjalanan padahal tubuh sudah sangat lelah.
Sony mengatakan sebisa mungkin berhenti di titik-titik peristirahatan yang ada. Mudahnya di SPBU atau rumah makan.
Tak lupa, bukan hanya pengendara yang lelah, pasangan yang berboncengan juga bisa lelah.
“Selain merencanakan rute yang aman, jangan lupa atur waktu beristirahat secara berkala dan teratur,” paparnya.
5. Batasi barang bawaan
Untuk dapat posisi berkendara yang aman dan nyaman, Sony menjelaskan agar Anda harus terbebas dari barang bawaan yang melekat di tubuh.
ADVERTISEMENT
Seperti mengenakan tas punggung, di depan, maupun perut, ini juga berlaku untuk pasangan Anda. Bisa gunakan boks khusus yang diaplikasikan sesuai aturan atau ditambah menggunakan aksesori tas touring seperti tankbag atau pun sidebag.
“Disesuaikan dengan kebutuhan dan space di atas motor. Pastikan motor dapat keseimbangan yang benar dan beban yang dibawa sesuai dengan aturan muatan,” katanya lagi.
6. Pasangan bantu mengingatkan agar tidak mudah terpancing emosi
Terakhir, sebagai bekal agar selamat sampai tujuan, wajib menaati peraturan dan etika lalu lintas ketika berkendara.
Sony juga menyarankan untuk menggunakan safety gears yang sesuai dan nyaman. Hindari terpancing emosi di jalan, dan saling mengingatkan untuk menghindari potensi kecelakaan, salah satunya dengan tertib berlalu lintas.
ADVERTISEMENT