news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

7 Tips Ini Bikin Kamu Jago Mengemudi Mobil Manual

28 Juli 2020 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posisi mengemudi Honda Civic Hatchback RS Foto: Muhammad Ikbal
zoom-in-whitePerbesar
Posisi mengemudi Honda Civic Hatchback RS Foto: Muhammad Ikbal
ADVERTISEMENT
Setiap pemula wajib membiasakan diri berlatih mengemudi mobil. Tujuannya agar bisa beradaptasi, memahami, dan melatih feeling ketika berkendara.
ADVERTISEMENT
Menurut instruktur keselamatan berkendara dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu, hal terpenting adalah pengemudi menyesuaikan diri dengan karakter mobil, baik tenaga mesin, pengereman, profil lingkar kemudi, serta dimensi mobilnya.
Posisi mengemudi Nissan Terra Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Dari penjelasan itu, sedikitnya ada 7 hal paling utama dan bertahap yang perlu dipraktikkan supaya pemula makin jago dan beretika mengemudi kendaraan roda empat khususnya mobil manual.

Simak detailnya pada tips otomotif berikut ini

1. Membiasakan menyetir selama 90 hari setelah mendapatkan SIM

Pertama menurut Jusri, setelah pemula dinyatakan lulus dari kursus mengemudi dan mendapatkan SIM A, sebaiknya terus membiasakan diri untuk belajar nyetir.
Posisi mengemudi di New Daihatsu Sigra. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Jelasnya lakukan langkah ini 90 hari berturut-turut. Hal ini supaya pemula lebih mudah beradaptasi dengan karakter kendaraan dan membangun feeling mengemudi yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Secara mental dia akan percaya diri, dari percaya diri di akan nyaman, sehingga seiring dengan lamanya adaptasi dia dapat mengerti karakter kendaraan dan pengguna jalan lain serta membiasakan safety driving," jelas Jusri saat dihubungi kumparan.

2. Menyelaraskan kopling dan gas

Tak kalah penting, biasakan pula untuk menyelaraskan bukaan kopling dan tekanan gas. Sebab tak cuma pemula, pengemudi mahir pun sering kali gagal pada tahap ini, sehingga terjadi engine stall alias mati.
"Banyak pemula yang kurang tepat, kebanyakan menggunakan power berlebih, harusnya tidak diperlukan. Setelah rem tangan dilepas, kopling juga dilepas, kaki kanan dari pedal rem dilepas, rasakan momentum pergerakannya dan tambah power dengan injak gas pelan-pelan," katanya lagi.
Ilustrasi kaki istirahat pada pedal kopling mobil manual. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

3. Gunakan putaran mesin rendah saat perpindahan gigi

Setelah berlatih melepas kopling, selanjutnya biasakan mengganti gigi dalam putaran mesin rendah. Mengapa? Hal tersebut biar membentuk karakter mengemudi yang halus dan tidak agresif.
ADVERTISEMENT
Hanya saja dilakukan dalam kondisi tertentu. "Saat tidak menyalip dan kondisi datar, biasakan ganti gigi pada 2.000 sampai 2.200 rpm, bila deselerasi lakukan saat sudah di bawah 2.000 rpm. Kegunaannya tentu akan menghemat bahan bakar," jelas Jusri.
Ilustrasi ganti gigi pada mobil manual. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

4. Jaga kecepatan sesuai kondisi

Langkah berikutnya adalah berlatih menjaga kecepatan mobil menyesuaikan kondisi lalu lintas. Sebabnya, pemula bakal terbiasa menjalankan mobilnya pada kecepatan rendah, karena dalam benak mereka cara tersebut membuatnya aman, padahal menurut Jusri itu kesalahan besar.
Misalnya di jalan bebas hambatan, jaga kecepatan jangan sampai di bawah batas bawah kecepatan yang ditentukan, misalnya 80 km/jam. Manakala masih ragu, tentu sebaiknya jaga di kecepatan 80 km/jam itu.
"Terlalu lambat jauh lebih berbahaya, bisa mengancam keselamatan diri dan mengancam pengguna jalan lain. Lambat sesuai kondisi oke, terlalu lambat bahaya," tegas Jusri.
Sejumlah kendaraan dari anggota Gaikindo menjajal Tol Trans Jawa Foto: istimewa

5. Latihan berpindah lajur

Biar makin jago, latih juga cara yang benar ketika berpindah lajur. Ini guna menghindari gaya mengemudi yang serampangan, alias asal belok dan manuver tanpa memperhatikan lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Cara terbaiknya adalah selalu melihat spion dulu untuk memastikan kondisi lalu lintas di sekitar kendaraan. Bila sudah aman, nyalakan sein dan konfirmasi dengan menoleh sekilas ke arah lajur yang dituju untuk memastikan blind spot benar-benar kosong.
Ilustrasi menengok saat mengemudi Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Lalu pindah lajur secara bertahap, artinya membelokkan setir juga tidak boleh cepat. Lakukan sehalus mungkin dan rasakan pergerakan mobil saat berpindah lajur.

6. Latihan memutar setir kemudi

Selanjutnya adaptasi dan biasakan memutar lingkar kemudi. Bukan tanpa sebab, pemula kadang kurang memperhatikan gerak ban, sehingga ketika belok kadang terlalu patah atau melebar.
Ilustrasi memutar setir yang benar (lanjutan). Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Soal ini Jusri mengingatkan agar melatihnya tidak di jalan raya. Ada baiknya lakukan di lapangan terbuka yang diperbolehkan untuk berlatih mengemudi. Kemudian pasang semacam pembatas jalan dan tikungan buatan untuk latihan berbelok.
ADVERTISEMENT

7. Terus memastikan keadaan sekitar aman

ADVERTISEMENT
Ketika dirasa sudah mahir menyelaraskan kopling-gas, berpindah gigi, sampai memutar setir, maka lengkapi latihan dengan membiasakan diri untuk selalu memastikan keadaan sekitar.
Gunakan spion samping dan tengah, juga indikator lain yang ada seperti Blind Spot Monitoring System.
Blind Spot Monitoring System pada Toyota Corolla Altis Hybrid Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
"Harus memastikan bahaya itu tidak hanya di depan, bahaya secara umum dari empat sisi, depan, kanan-kiri dan belakang, juga potensi bahaya lainnya bisa datang dari atas atau bawah semisal melewati konstruksi pembangunan fly over," pungkas Jusri.
Itu dia 7 cara awal yang bisa kami praktekkan agar semakin jago mengemudi mobil manual. Jangan lupa selalu kenakan sabuk keselamatan dan pastikan penumpang juga memakainya sebelum berkendara.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT