Ada PPKM Level 4, Penjualan Sepeda Motor Turun 12 Persen di Juli 2021

20 Agustus 2021 19:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda Scoopy kelir baru merah-putih Foto: dok. AHM
zoom-in-whitePerbesar
Honda Scoopy kelir baru merah-putih Foto: dok. AHM
ADVERTISEMENT
Penerapan PPKM Level 4 berakhir pada 23 Agustus 2021 mendatang, namun memiliki peluang kembali diperpanjang untuk menurunkan angka penularan COVID. Imbas dari aturan ini, penjualan sepeda motor nasional kembali turun pada pada Juli.
ADVERTISEMENT
Data penjualan motor di Juli baru ditampilkan pada laman resmi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ada penurunan sebesar 12 persen.
Tercatat pada bulan ke-7, total penjualan motor secara domestik hanya 376.640 unit. Padahal di Juni, sebelum adanya penerapan PPKM darurat dan PPKM level 4 torehan penjualan motor cukup baik yakni 428.556 unit.
Booth Kawasaki di IIMS Motobike 2019 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Ketua Bidang Niaga AISI, Sigit Kumala tak menampik jika penurunan penjualan disebabkan oleh kebijakan PPKM. Sebab banyak jaringan diler dan bengkel harus tutup, serta ada penyesuaian kapasitas jumlah produksi di fasilitas pabrik perakitan.
"Iya, salah satunya iya. Karena kegiatan operasionalnya agak terganggu di beberapa daerah. Contohnya showroom dan bengkel yang harus tutup, dan memang mobilitas masyarakat juga dibatasi," kata Sigit kepada kumparan, Jumat (20/8).
Presiden Joko Widodo (tengah) menjajal motor Yamaha XMax di pabrik PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Jakarta, Senin (3/12/2018). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Sampai saat ini, jika ditotal dari Januari hingga Juli 2021 total penjualan motor nasional berada di angka 2.826.728 unit. Adapun, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu jumlah itu lebih baik sebab di 2020 hanya menorehkan angka 2.140.240 unit saja.
ADVERTISEMENT
Sigit mengatakan, jika PPKM terus berlanjut kemungkinan besar penjualan di Agustus 2021 akan sama angkanya, atau bisa juga kembali menurun.
"Tapi kami melihat pemerintah perlahan mulai melonggarkan meskipun masih dalam pengawasan. Semoga setelah dilonggarkan penjualan akan sedikit membaik, namun tetap keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah yang utama," imbuhnya.

Tipe motor matik masih perkasa

All New Yamaha NMax 155 vs All New Honda PCX 160 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Dari pantauan kumparan di laman AISI, kolom distribusi per segmen sayangnya belum ter-update. Datanya masih menunjukkan totalan angka bulan sebelumnya. Tapi secara umum, kata Sigit, tipe matik masih jadi primadona.
"Menurut saya dominasi motor matik masih akan terus berlanjut untuk beberapa tahun ke depan," katanya.
Nah di bawah segmen motor matik, tipe underbone alias moped atau bebek menempati urutan kedua, disusul tipe motor sport mengisi posisi terakhir.
Suzuki Address Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Dengan catatan angka penjualan, paling tidak sampai Juli ini, Sigit masih yakin jika penjualan motor domestik bisa tembus di angka 4,3 sampai 4,6 juta unit sesuai target sebelumnya.
ADVERTISEMENT
"Namun jika ada perubahan target, kita akan informasikan di September nanti," pungkasnya.
Sedikit informasi soal tren ekspor sepeda motor, di Juli juga ternyata mengalami penurunan berdasarkan data dari AISI. Ya, jika di Juni mampu mengapalkan sebanyak 71.441 unit, namun di Juli hanya 66.105 unit saja.