Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ada Praktik ODOL Bus, Begini Upaya Pencegahan Daimler Indonesia
10 Maret 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan ketentuan, bus dengan panjang 12 meter itu 45 seat plus satu, namun seiring berjalannya waktu pemilik bus memodifikasi lebih banyak kursinya," buka Bus Bodybuilder Advisor PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) M. Thoyib di JCC Senayan, Jumat (8/3).
Dengan melakukan penambahan kursi, maka bus melanggar ketentuan mengenai rancangan Jumlah Berat yang Diperbolehkan (JBB) dan Jumlah Berat Kombinasi yang Diperbolehkan (JBKB).
"Memang kami sedikit sulit memantau (penambahan kursi di luar ketentuan) tapi kami selalu rekomendasikan apabila memperberat beban risikonya banyak dari sisi kendaraan ban cepat aus, suspensi bisa kena, dan kegagalan fungsi lainnya," lanjut Thoyib.
Proses monitoring DCVI dalam pembuatan bus jadi
DCVI yang menyediakan platform bus, tidak langsung lepas tangan pada proses produksi di karoseri hingga jadi satu kesatuan unit bus. Ada proses monitoring dan panduan selama pembuatan bus dilakukan, selain karena menjadi standar operasional, juga upaya menekan praktik kecurangan seperti penambahan kursi di luar ketentuan.
ADVERTISEMENT
"Pada prinsipnya kami mengawasi proses rancang bangun karoseri, metode kerja, hingga sampai produk jadi. Kami juga memastikan desain, data lengkap drawing material, teknologi pengelasan sampai pengawasan kalkulasi beratnya tidak muatan sumbu terberat," kata Thoyib.
Umumnya karoseri yang sudah menjadi rekanan DCVI memahami ketentuan tentang pembuatan bus, sehingga kasus ODOL pada bus terbilang sedikit jumlahnya. Umumnya over load pada bus dilakukan saat rombak bodi ketika bus dijual ke operator lainnya.
"Filter kami di karoseri kami selalu informasikan mewanti-wanti bahwa ketika rancang bangun rebody harus pastikan keselamatan dan utamanya kelistrikan yang menjadi bagian paling kritikal bus rebody," pungkasnya.
Di sisi lain, DCVI juga menggelar pelatihan kepada pengemudi baik truk dan bus Mercedes-Benz soal operasional kendaraan yang dibenarkan. Utamanya mengenai prosedur ketika dihadapkan pada jalan menurun, pindah gigi, hingga upaya-upaya yang harus dilakukan ketika dihadapkan situasi darurat.
ADVERTISEMENT
"Ketika pembelian sasis dan kirim ke karoseri kami memiliki sistem pengawasannya, rancang bangun, desain, sampai produk jadi dengan rangkaian pengujian guna mencegah terjadinya kegagalan fungsi pada bus," tuntas Thoyib.