Adira Kucurkan Rp 8,6 Triliun Bagi Kredit Mobil dan Motor Baru di Kuartal I 2023

11 Mei 2023 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) di IIMS 2023. Foto: Adira Finance
zoom-in-whitePerbesar
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) di IIMS 2023. Foto: Adira Finance
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance), I Dewa Made Susila menjelaskan, permintaan kredit kendaraan terus bertumbuh sepanjang kuartal pertama 2023.
ADVERTISEMENT
“Total pembiayaan baru untuk kendaraan roda empat sebesar Rp 4,7 triliun. Naik 53 persen secara Year-Over-Year. Sementara, kendaraan roda dua tercatat sebesar Rp 3,9 triliun, naik 40 persen secara Year-Over-Year,” ungkapnya di Jakarta belum lama ini.
Hal ini dikarenakan tingkat kepercayaan konsumen cukup tinggi, karena kondisi pandemi yang sudah membaik. Ini membuat pembelian barang-barang yang mahal seperti kendaraan bermotor menjadi meningkat.
Mobil di diler Nissan Foto: dok. NMI
Apalagi bulan lalu, sempat ada momentum Lebaran. Tentunya, ini menjadi salah satu faktor meningkatnya permintaan kredit kendaraan bermotor.
“Menurut perkiraan tahun ini, gangguan ini mulai berkurang, momentumnya positif. Rasanya, tahun ini akan lebih tinggi kalau bicara pertambahan pembiayaan, targetnya akhir tahun bisa tumbuh Rp 38 triliun atau 20 persen dibanding tahun lalu,” ujarnya.
Ilustrasi penjualan mobil di diler. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Meski demikian, ada beberapa tantangan yang perlu diwaspadai baik dari sisi eksternal maupun internal. Faktor internal yang berpengaruh adalah adanya inflasi yang masih cukup tinggi, serta suasana jelang pemilu.
ADVERTISEMENT
“Inflasi ini memang masih tinggi, sehingga agak tergerus daya beli konsumsi masyarakat khususnya menengah ke bawah. Ini pasti akan berpengaruh terhadap margin. Selain itu, jelang pemilu kita harapannya damai dan demokratis, agar tidak terjadi masalah perekonomian dan bertransisi secara cepat memasuki era baru,” katanya.
Suasana booth Honda di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di JCC Senayan, Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
Sementara, faktor eksternal yang dimaksud adalah kondisi perekonomian global yang masih belum stabil, serta industri otomotif yang masih rentan akan terjadinya kekurangan pasokan bahan baku.
“Otomotif. saya sih mendengar produksinya sudah mulai normal. Namun, namanya proyeksi, bisa saja akan ada kendala. Di tahun lalu, kuartal dua, kan ada kendala di produksi yang terganggu. Kalau ini terjadi, tentu penjualan kita juga ikut terganggu,” tukasnya.