Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerjasama dengan Institut Otomotif Indonesia (IOI) mulai melakukan penilaian terhadap prototype mobil pedesaan. Proyek ini sengaja digulirkan untuk memberikan solusi kendaraan bagi masyarakat desa.
ADVERTISEMENT
"Kita bukan mau bikin pabrik mobil, kita mau menyelesaikan atau membantu mobilitas orang pedesaan," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan saat ditemui usai peluncuran all new Chevrolet Trilblazer, Kamis (23/2).
Saat ini, model atau bentuk mobil pedesaan pun belum jelas. Sebab, modelnya akan sangat bergantung pada kebutuhan dari transportasi masyarakat desa itu sendiri.
"Kan konsepnya village mobility kita bisa mulai dengan kendaraan untuk membantu daerah pertanian. (Tetapi) mungkin daerah lain butuhnya lain," kata Putu.
Putu melanjutkan, village mobility ini akan diawali dengan kendaraan roda empat. Sehingga dia tak menutup kemungkinan bila konsep kendaraan ini juga akan tertuang pada kendaraan jenis roda tiga dan dua.
ADVERTISEMENT
"(Intinya) kami bukan mau bikin mobil, kita mau bikin prototype yang nanti bisa diproduksi oleh siapapun," imbuh dia.
Menurut sumber kumparan, yang berpartisipasi dalam penilaian prototype mobil pedesaan, ada 21 proposal desain yang berhasil ditampung. Proposal yang masuk itu akan diseleksi menjadi lima terbaik untuk dilombakan dan diumumkan pada Expo Industri Kreatif Mobil dan Motor Seni di Bali pada 7-12 Maret 2017.
"Adapun 21 proposal yang masuk tersebut berasal dari berbagai PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) di Tanah Air dengan mengacu pada regulasi yang ditetapkan oleh Kemenperin yang bekerjasama dengan IOI," beber sumber.
Sehingga, prototype terbaik nantinya akan diserahkan ke industri lokal untuk diproduksi. Kemenperin pun saat ini tengah menggodok aturan main soal siapa saya yang boleh memproduksi massal mobil pedesaan.
ADVERTISEMENT
"Siapapun boleh. Jadi kan konsepnya membantu mobilitas di pedesaan nanti kita bikin kriteria siapa yang mampu dan mereka juga dipersyaratkan untuk melibatkan SMK setempat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemandirian orang-orang di pedesaan," kata Putu.
Sehingga pada proses produksinya nanti, Putu mencontohkan bahwa setiap unit harus memenuhi tingkat komponen tertentu, melibatkan sejumlah UKM, SMK, dan masyaraat di pedesaan itu sendiri.
"Intinya kami ingin memobilisasi orang pedesaan, karena orang pedesaan sekarang banyak yang kreatif misal membuat truk dengan mesin yang berasal dari alat perontok padi -- gerandong," ucap dia.