Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, diperkirakan rampung pada akhir November 2020. Operasional pelabuhan baru ini diharapkan mampu mendongkrak daya saing industri otomotif Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini memiliki nilai yang sangat penting bagi pengembangan industri otomotif nasional. Pelabuhan ini bakal menjadi hub internasional untuk produksi, juga ekspor dan impor produk otomotif ke pasar global," tutur Sekjen Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono dalam informasi resmi yang diterima kumparan.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menambahkan, optimalisasi Pelabuhan Patimban dapat meningkatkan produktivitas industri otomotif nasional.
Sebab, kelancaran arus perputaran dalam ekosistem pelabuhan menjadi bagian penting dalam mendukung operasional di pabrik.
“Demand di sektor otomotif berkaitan dengan kelancaran, kecepatan, hingga keamanan dari barang yang akan diekspor dan impor bahan baku. Sehingga, pengelolaan pelabuhan jadi nilai utama penunjang produktivitas,” tutur Taufik.
Pekerjaan rumah Pelabuhan Patimban
Namun, Taufiek mengingatkan, setidaknya ada pekerjaan rumah yang perlu dipikirkan pengelola Pelabuhan Patimban, agar lebih optimal mendorong produktivitas industri otomotif nasional.
ADVERTISEMENT
Sebab perlu ada persiapan matang khususnya optimalisasi jasa pelayanan dalam ekosistem pelabuhan, sebelum pelabuhan ini beroperasi.
Taufiek merekomendasi pengaplikasian kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) pada tiap tahap aktivitas. Mulai dari pengangkutan produk, pengiriman, custom clearance, hingga pre-inspection bisa terekam dengan teknologi canggih.
Lalu diperlukan juga tenaga terampil untuk mengurusi beragam kebutuhan dan pelayanan khusus bagi mobil yang akan dikirim ke negara lain.
“Artinya, pelabuhan menangkap semua kebutuhan yang ada di sektor otomotif secara optimal,” ungkapnya.
6 perusahaan siap manfaatkan Pelabuhan Patimban
Sejauh ini, kata Taufiek, sudah ada enam perusahaan yang akan memanfaatkan Pelabuhan Patimban untuk menunjang aktivitas bisnisnya.
Adapun, Pelabuhan Patimban ditargetkan mampu mengekspor 600.000 unit mobil hingga 2025 dengan nilai mencapai Rp 110 triliun.
ADVERTISEMENT
Pelabuhan Patimban menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berdiri di area seluas 369 hektar dan backup area mencapai 356 hektar. Infrastruktur ini dibangun dengan biaya investasi Rp 43,2 triliun.
Pada tahap pertama, proyek ini sudah menelan investasi sebesar Rp 14 triliun, yang sumber dananya berasal dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Tahap lanjutan dari pengembangan pelabuhan ini akan dilakukan pada tahun 2023 dengan nilai investasi Rp 9,5 triliun.