Airlangga Beri Sinyal Subsidi Motor Listrik Tahun 2025 Segera Terbit

9 Februari 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ditemui di UGM, Selasa (4/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ditemui di UGM, Selasa (4/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberi sinyal perihal subsidi motor listrik untuk tahun 2025 akan tetap berlanjut guna percepatan adopsi kendaraan elektrik murni di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Subsidi (motor listrik) harusnya masih tetap,” ucap Airlangga ditemui di kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta pekan ini, dikutip dari Antara.
Menyinggung kepastian jadwal peluncuran program bantuan tersebut, Airlangga menekankan bahwa rencana subsidi sudah mendapat persetujuan dari pemerintah sehingga disebutnya tidak akan mengganggu program lainnya.
“Mungkin (untuk diperpanjang), karena sudah setuju semua. Jadi program tidak terganggu. Ya, segera begitu PMK (Peraturan Menteri Keuangan) keluar ya (kebijakannya) jalan,” imbuhnya.
Pengunjung melihat-lihat motor listrik di Pameran Motor Listrik & Ekosistem Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setyadi meminta pemerintah untuk segera memberi keputusan tidak atau adanya subsidi motor listrik agar industri bisa menyiapkan strategi penjualan tahun ini.
"Iya pastinya begitu. Kita minta secepatnya ada kepastian karena kita waktu itu sangat bermanfaat sekali untuk bisa kita mulai proses menjual dengan kondisi skema yang sesuai dan masyarakat jadi ada kepastian juga," ujar Budi dihubungi kumparan belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Budi sangat memahami bahwa pemerintah masih belum memberikan kepastian soal kelanjutan subsidi motor listrik. Di sektor otomotif, pemerintah memiliki cukup banyak rencana belanja negara seperti insentif PPN mobil listrik dan PPnBM 3 persen mobil hybrid.
"Kita berharap sepanjang memang kemampuan pemerintah dan anggaran keuangan juga mencukupi. Harapannya (subsidi) sama dengan tahun 2023-2024 yang menggunakan skema potongan Rp 7 juta," terangnya.
Skenario apabila subsidi motor listrik tidak dilanjutkan tahun ini, Budi bilang akan berkoordinasi dengan pemain industri agar menyiapkan strategi khusus untuk penjualan. Tahun lalu, disebutnya ada sekitar 62.700 unit motor listrik yang terjual.
"Tahun 2024 itu penjualannya menjadi 62.700 unit, meningkat sekitar 50 persen (dibanding 2023). Jadi cukup tinggi sekali dan hampir 90 persen penjualan semuanya dari subsidi," pungkas Budi.
ADVERTISEMENT
***