Airlangga Sebut Insentif Mobil Listrik dan Hybrid Belum Dibahas

4 Desember 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir di pameran GJAW 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir di pameran GJAW 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan insentif kendaraan listrik termasuk hybrid pada tahun depan belum dapat diputuskan.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita bahas, sekarang belum dibahas," katanya saat mengunjungi pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2024, di ICE BSD, Tangerang, Minggu (1/12/2024).
Airlangga juga mengatakan berdasarkan laporan Organzation for Economic Cooperation and Development (OEDC), pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun depan diproyeksikan berada di level yang baik.
"Untuk otomotif kelihatannya kita lagi lihat realisasi dari insentif itu masih terbatas. Sehingga tentu bagi electric vehicle harganya harus lebih bersaing dulu (dengan mobil konvensional), karena kalau base price-nya tidak bisa bersaing, konsumen belum memilih," katanya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir di pameran GJAW 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Karena otomotif kan berbasis kepada konsumen, tetapi dengan adanya pameran ini harganya sudah banyak yang bersaing, jadi cukup optimis," lanjut Airlangga.

Perlu stimulus kerek pasar otomotif 2025

Sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan program stimulus untuk mengerek pasar otomotif tahun depan.
ADVERTISEMENT
Ini berkaca dari realisasi penjualan mobil tahun 2024 yang diproyeksi menyusut dari tahun lalu karena penurunan daya beli kendaraan baru. Belum lagi tantangan tahun depan dengan adanya kenaikan PPN dan kebijakan opsen bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).
"Salah satu prioritas dari program yang sedang dirumuskan di kantor Kemenko Ekonomi adalah menyiapkan program insentif dan stimulasi industri otomotif," ujarnya di pembukaan pameran GJAW 2024, Jumat (22/11/2024).
Charging station mobil listrik di diler baru MG di BSD, Tangerang Selatan. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Pemberian stimulus diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar otomotif nasional. Menurutnya industri otomotif merupakan salah satu tulan punggung ekonomi nasional dengan kontribusi 4 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.
"Saya belum bisa katakan bagaimana programnya dan seberapa besar insentifnya karena ini sedang dibahas. Tapi pasti insentif stimulus insyaallah kami terbitkan mengingat sektor otomotif penting bagi ekonomi nasional," lanjutnya.
ADVERTISEMENT