Airlangga Tegaskan Tak Ada Insentif Mobil Hybrid: Penjualannya Baik

25 September 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap pemerintah belum mengambil keputusan terkait kelanjutan insentif kendaraan listrik. Adapun salah satu regulasi yang mengatur pemberian insentif untuk mobil listrik akan berakhir pada 2024 ini.
ADVERTISEMENT
Kebijakan tersebut tertuang di Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 Tahun 2024, yang mengatur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah (DTP) untuk kendaraan listrik tertentu berlaku sesuai masa pajak Januari-Desember 2024.
Ilustrasi mobil hybrid. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Kata Airlangga, kebijakan insentif fiskal termasuk kendaraan listrik yang akan habis pada tahun ini, bakal diputuskan pada pemerintah baru yang akan dilantik pada Oktober 2024 nanti.
"Subsidi motor listrik (dan mobil listrik) ya nanti akan dibahas lagi dalam kebijakan pemerintah mendatang," jelasnya di sela-sela acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (24/9).
Lebih lanjut Airlangga memberi kisi-kisi untuk tidak memberikan insentif kepada mobil hybrid, meskipun secara teknis dan teknologi juga mampu mengurangi emisi karbon, serta efisiensi bahan bakar.
Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Pasalnya tanpa insentif, penyerapan jenis kendaraan ini sudah terbilang laris. Mengacu data wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) Gaikindo, kontribusi mobil hybrid mencapai 25.850 unit pada semester 1 2024.
ADVERTISEMENT
Capaian tersebut menyumbang market share sebesar 6,3 persen dari total penjualan kendaraan roda empat dan lebih secara nasional. Adapun mobil listrik murni atau BEV pada kurun waktu yang sama telah terjual 13.562 unit dengan kontribusi 3,3 persen.
"Selama ini tanpa insentif juga penjualannya cukup baik. Dipastikan penjualan (tanpa insentif) naik," pungkasnya.