Ajang Daihatsu Dress Up e-Challenge Kembali Pertemukan Peserta Dua Negara

3 Desember 2022 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daihatsu Dreas Up e-Challenge kembali digulir tahun ini di Ancol, Jakarta Utara (3/12). Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daihatsu Dreas Up e-Challenge kembali digulir tahun ini di Ancol, Jakarta Utara (3/12). Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Kontes modifikasi Daihatsu Dress Up e-Challenge (DDeC) yang mempertemukan peserta Indonesia dan Malaysia kembali digelar tahun ini.
ADVERTISEMENT
Ajang yang sudah digelar sebanyak sembilan kali ini mengusung mekanisme hybrid yakni kombinasi pelaksanaan secara offline dan virtual dengan total peserta sebanyak 1.122 mobil.
“Semoga para modifikator bisa memanfaatkan kontes Daihatsu Dress Up e-Challenge 2022 untuk mengekspresikan diri secara positif dan adu kreativitas modifikasi mobil Daihatsu dan Perodua,” ungkap Promotion Department Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Eko Priyanto.
Tahun ini, DDeC berhasil menyedot 860 peserta dari Indonesia dan 262 peserta dari Malaysia. Seluruh peserta akan memperebutkan total hadiah sebesar 5.000 dolar AS atau Rp 77 jutaan dan trophy.
Daihatsu Dreas Up e-Challenge kembali digulir tahun ini di Ancol, Jakarta Utara (3/12). Foto: Sena Pratama/kumparan
Ajang hasil kerja sama Daihatsu dengan Hot Import Night (HIN) ini merupakan bagian dari Indonesia Auto Modified (IAM) menggunakan skema eliminasi dan pemenang akan diseleksi menjadi beberapa tahap. Dalam hal penjurian, selain didukung oleh juri profesional mancanegara.
ADVERTISEMENT
Pada tahap seleksi, mulai dari babak perempat hingga final, publik atau warganet juga dapat turut berkontribusi dalam memberi vote untuk menilai mana mobil paling menarik melalui akun resmi Instagram HIN Promosindo.
Para pemilih paling aktif memberikan penilaian juga berkesempatan mendapatkan hadiah dari pihak penyelenggara. Pun dengan soal persyaratan modifikasi, ketentuannya masih serupa dengan DDeC edisi sebelumnya. Peserta diberi kebebasan tetapi tetap memperhatikan aspek daily use alias masih dapat digunakan sehari-hari dan laik jalan.
***