Alasan Ilmiah Oli Mesin Kendaraan Wajib Diganti Secara Berkala

2 Desember 2022 9:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mekanik Kawasaki sedang mengganti oli mesin New Ninja 250 Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mekanik Kawasaki sedang mengganti oli mesin New Ninja 250 Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ada hal penting kenapa oli mesin kendaraan wajib diganti secara berkala. Selama ini mungkin mayoritas memahaminya karena oli lama-lama bisa jadi kotor dan dapat merusak jeroan mesin.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya tidak salah. Namun rupanya perubahan kondisi oli yang awalnya bening menjadi kotor, atau penurunan kualitasnya disebabkan beberapa hal. Salah satunya mengenai zat aditif yang terkandung di dalam oli.
“Oli itu wajib diganti berkala karena kandungan zat aditif pada oli bisa habis. Kalau sudah habis, penurunan kualitas bisa terjadi sehingga kinerjanya tidak optimal,” ungkap Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricant, Nurudin dalam Webinar Risiko Penggunaan Pelumas Palsu pada Engine, Selasa (29/11).
Ilustrasi pelumas yang dipasarkan di Indonesia. Foto: Istimewa
Zat aditif adalah elemen tambahan pada oli yang punya fungsi mengubah dan memberikan sifat baru pada base oil (bahan dasar pembuatan oli). Kandungannya sekitar 30 persen dari total volume.
Ada dua zat yang penting pada oli kendaraan yaitu detergent dan dispersant. Keduanya punya peran untuk mengangkat dan mendegradasi kotoran di ruang bakar.
ADVERTISEMENT
Detergent ini berfungsi untuk menjaga permukaan logam agar bebas dari kotoran, lalu dispersant ini yang membawa kotoran agar terdispersi merata dalam pelumas,” jelasnya.
“Komponen ini habis pakai. Kalau kandungannya tidak ada, kotoran hasil pembakaran yang bersifat asam itu enggak bakal kebawa dan menempel sehingga menimbulkan kerak,” lanjutnya.
Ilustrasi memilih oli mesin Foto: Istimewa
Kerak-kerak hitam hasil pembakaran ini menyebabkan ruang bakar menjadi kotor. Otomatis, tenaga yang dihasilkan berkurang karena pembakaran yang tidak sempurna.
“Kotoran ini juga bisa menimbulkan koefisien gesek pada mesin jadi lebih besar karena permukaan yang biasa ditutup sama oli malah ada kotoran,” kata pria ramah ini.
“Koefisien gesek yang besar ini membuat metal saling bergesekan. Otomatis, ada baret di ring, valve atau komponen lainnya,” sambungnya.
Oli Idemitsu untuk mobil dan motor. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Tentu, biaya perbaikan yang perlu merogoh oleh pemilik jadi lebih besar. Paling parah, mesin bisa mengalami turun mesin.
ADVERTISEMENT
Penggantian oli kendaraan disarankan pada 10 ribu kilometer atau maksimal 20 ribu kilometer. Itu disesuaikan dengan kondisi pemakaiannya.
“Semakin sering, semakin cepat harus diganti. Ojol misalnya perlu mengganti oli setiap 5 ribu kilometer,” imbuhnya.
Pastikan menggunakan oli sesuai spesifikasi kendaraan. Pemilik disarankan mengganti oli di bengkel resmi maupun non resmi yang sudah terpercaya.
"Oli juga harus asli jangan yang palsu. Itu malah menimbulkan bahaya. Perlu teliti saat membeli dan mengganti," pungkasnya