Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT IAMI Yusak Kristian menjelaskan, di Jepang, Isuzu sudah fokus mengembangkan truk listrik. Tapi untuk saat ini belum siap dipasarkan ke Indonesia.
“Jadi EV kami memang di Isuzu Jepang sudah sangat dipelajari dan sudah siap dipasarkan. Tetapi untuk studi komprehensif di Indonesia, kami harus melihat total feasibility untuk kendaraan komersial,” ujar Yusak di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Operasional truk tentu berbeda dengan kendaraan penumpang. Pemilik truk memerlukan kendaraan yang efektif dan efisien.
“Kendaraan itu sama dengan mesin dalam lini produksi, jadi gak bisa berhenti lama-lama. Nah sementara sampai hari ini charging time untuk mengisi listrik sebuah EV masih di atas satu jam dari nol sampai 100 persen,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Jadi dari sisi produktivitas, ada tantangan bahwa EV ini akan lebih memerlukan waktu untuk isi daya, dibanding dengan isi solar yang selesai dalam hitungan menit. Bayangkan kalau itu terus terjadi di jam-jam produktif. Kan itu critical time untuk kendaraan niaga ini," lanjutnya.
Di samping itu, katanya, saat ini juga ketersediaan infrastruktur pengisian baterai yang masih terbatas.
“Karena kendaraan listrik kan mobilitasnya enggak tetap rutenya. Beda sama publik transportasi. Untuk bus dengan rute pasti ya bisa dihitung, tapi Elf kami beredar yang bisa saja rutenya berubah dan itu yang challenging untuk menentukan lokasi charging station,” tegasnya
Meski demikian, ia tak menampik bahwa elektrifikasi sebuah keniscayaan. Ketika ekosistem dan infrastruktur sudah kuat, Isuzu juga bakal mulai memasarkan produk berbasis baterainya. .