Alasan Mobil Listrik Wuling Air ev Cocok untuk Indonesia

18 Agustus 2022 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Wuling Air ev di ajang GIIAS 2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Wuling Air ev di ajang GIIAS 2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil listrik Wuling Air ev sukses menggebrak pasar otomotif tanah air. Utamanya karena harga jual yang terjangkau. Kendaraan elektrifikasi tersebut yang dijual di bawah Rp 300 juta itu menjadikannya sebagai mobil listrik termurah saat ini.
ADVERTISEMENT
Kemudian dari dimensinya dibuat mungil atau mikro dengan panjang 2,9 meter, lebar 1,49 meter, serta tinggi 1,6 meter. Karena ukurannya yang unik dan tak biasa itulah, membuatnya beda dari kendaraan listrik lain.
Sejatinya mobil listrik mungil Wuling ini sudah meluncur terlebih dulu di China. Gayung bersambut, penjualannya moncer. Hingga akhirnya, prinsipal juga memutuskan untuk turut menghadirkannya di Indonesia.

Berdasarkan riset

Namun bukan sekadar membawa optimisme semata bahwa mobil listrik tersebut laris di China, dan kemungkinan di Indonesia. Ada beberapa hal yang mendasari Wuling Motors turut menjualnya di dalam negeri.
Wuling umumkan harga resmi mobil listrik Wuling Air ev. Foto: Sena Pratama/kumparan
Melalui riset panjang di dalam negeri, Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko mengatakan, kebiasaan mengemudi masyarakat Indonesia hampir sama seperti di China.
ADVERTISEMENT
"Bahwa penggunaan mobil di Indonesia 67 persennya digunakan sebagai kendaraan komuter ke sekolah atau ke kantor, mayoritasnya seperti itu," katanya dalam diskusi media beberapa waktu lalu.
Produksi perdana mobil listrik Wuling Air ev di Indonesia. Foto: Sena Pratama/kumparanOTO
Kemudian temuan yang dilakukan timnya adalah, ketika dikendarai harian, jarak tempuhnya per hari juga terbilang singkat. Ini berarti penggunaan hari ke harinya bukan untuk menempuh perjalanan jauh.
"Dalam sebulan rata-rata 1.200 km, atau kalau dibagi per hari di bawah 50 kilometer. Sementara jumlah penumpang yang ada di mobil dalam sekali perjalanan mayoritasnya kurang dari 4 orang, kebiasaan ini cocok dengan para pengguna Wuling (di China)," jelasnya.
Wuling Air ev Foto: Dok. Istimewa
Intinya kepemilikan mobil di tanah air baik itu dalam model mobil perkotaan, hatchback, MPV, maupun SUV, ternyata okupansinya terbilang rendah untuk harian. Inilah yang mendasari Wuling, meluncurkan mobil yang lebih tepat guna dan berpenggerak listrik.
ADVERTISEMENT
"Kami cukup percaya diri ketika menawarkan ini di pasar Indonesia, harapan kami sebagai solusi menunjang mobilitas atau kebiasaan sehari-hari khususnya di perkotaan, cukup cocok dan tanpa emisi, biaya energi lebih murah, serta jarak tempuh hingga 300 kilometer," katanya.
Konfigurasi kursi Wuling Air ev Foto: Dok. Istimewa
Dengan kemampuan itu, ketika mobil listrik Wuling Air ev diisi penuh, kasarnya bisa untuk menempuh perjalanan selama enam hari, atau setiap enam hari sekali ngecharge baterai apabila asumsinya perjalanan harian di bawah 50 kilometer (untuk tipe Long Range).
Terlebih dimensinya yang kecil dan mudah dioperasionalkan. Dalam kondisi diisi cuma dua orang sudah lebih dari cukup, namun bisa dimaksimalkan isi 4 penumpang sekaligus untuk wara-wiri di kota.
"Berangkat dari risetnya cocok, maka kami optimistis mobil listrik Wuling Air ev menjadi solusi baru mobilitas di perkotaan," pungkas Danang. kumparan pun sudah menjajal mobil ini, selengkapnya di video di bawah ini.
ADVERTISEMENT