Alasan Teknis Mengapa Posisi Knalpot Yamaha WR 155 R Ada di Sebelah Kiri

21 Agustus 2020 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan knalpot dan lampu stop Yamaha WR 155 R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan knalpot dan lampu stop Yamaha WR 155 R. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Umumnya saluran gas buang atau knalpot sepeda motor yang diniagakan di Indonesia menganut desain knalpot di sebelah kanan. Namun untuk Yamaha WR 155 R dia tampil beda, posisi knalpot diletakan pada sisi kiri.
ADVERTISEMENT
Seperti yang pernah kumparan jelaskan sebelumnya, alasan umum mengapa posisi knalpot mayoritas ada di sebelah kanan karena menyesuaikan keamanan dan pola kebiasan orang menaiki motor dari sisi kanan.
Tester dari kumparan sedang menjajal performa motor Yamaha WR 155 di Hambalang Hills, Jawa Barat. Foto: YIMM
Meski begitu, menurut PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) alasan menempatkan knalpot WR 155 R di sebelah kiri bukan karena desain semata, tetapi ada alasan teknisnya.
"Mengapa ada di kiri karena alasan teknis, yakni untuk balancing sepeda motor memang ya," kata Manager Public Relation YIMM, Anton Widiantoro usai test ride Yamaha WR 155 R di Hambalang, Jawa Barat Senin kemarin (17/8).
Yamaha WR 155R meluncur Senin (2/12). Foto: Bangkit Jaya Putra
Mencari tahu lebih lanjut, kami coba mengkonfirmasi ke General Manager After Sales and Motorsport YIMM, M. Abidin. Dia mengatakan pada dasarnya WR 155 R didesain agar nyaman digunakan di medan on-road juga, maka itu disematkanlah sebuah radiator di sisi kanan.
ADVERTISEMENT
"Dan karena penempatan radiator di sebelah kanan, turut mempengaruhi tata letak knalpot di sebelah kiri," jelas Abidin saat dihubungi kumparan.
Yamaha WR 155R meluncur Senin (2/12). Foto: Bangkit Jaya Putra
Secara tidak langsung, Abidin menjelaskan pemilihan tata letak knalpot di sebelah kiri erat kaitannya dengan distribusi berat untuk mengimbangi posisi radiator di sebelah kanan.

Satu-satunya motor trail 150 cc yang pakai radiator

Yamaha WR 155 R juga menjadi satu-satunya motor trail 150 cc di Indonesia yang berpendingin cairan. Ya, kedua rivalnya, Honda CRF150L dan Kawasaki KLX150L masih mengandalkan pendingin udara.
"Perlu pendinginan yang sesuai dengan medan, jika off-road tentunya tidak terlalu cepat saat berkendara, maka perlu desain radiator yang vertikal," ungkapnya.
Menjajal Yamaha WR 155 R di perkotaan. Foto: YIMM
Dengan desain posisi radiator vertikal ini diklaim pendinginan air akan lebih sempurna meskipun dalam kecepatan rendah.
ADVERTISEMENT
Adapun Yamaha WR 155 R mengusung mesin 1-silinder 155 cc VVA berpendingin cairan dan berpengabut injeksi. Tenaganya mencapai 16,6 dk dan torsi 14, Nm.
Di pasar Indonesia, motor garuk tanah ini hadir dalam 2 opsi warna, yakni biru dan hitam, serta dilego dengan banderol Rp 36,9 juta on the road (OTR) Jakarta.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona