Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Selain Kijang Innova facelift, Toyota juga merilis new Fortuner 2020 hari ini, Kamis (15/10). Namun pabrikan tiga meluncurkan Fortuner Legender seperti yang ada di Thailand.
ADVERTISEMENT
Ya, tipe Legender merupakan trim tertinggi dari Fortuner. Ibaratnya seperti Innova dengan Venturer.
Tapi Legender menawarkan tampilan yang lebih sporty ketimbang varian TRD Sportivo. Ada tambahan body kit khusus yang membuatnya beda dari Fortuner biasa.
Lalu mengapa Toyota Indonesia tak turut serta menjualnya?
Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan masih mempertimbangkannya. Salah satu yang masih menjadi masalah adalah harga.
"Jujur kami consider Legender masuk atau tidak. Cuma masih mempertimbangkan beberapa hal termasuk masalah harga," ungkap Anton dalam sesi konferensi pers virtual, Kamis (15/10).
Sebagai perbandingan, Fortuner Legender yang juga lengkap dengan perangkat keselamatan Toyota Safety Sense, punya harga yang tinggi. Paling rendah Rp 736,5 juta tipe 2.4 non 4WD.
ADVERTISEMENT
Makanya Anton berujar, jika memaksakan menjual Legender kemungkinan akan susah diterima pasar. Fortuner versi Indonesia sendiri paling mahal harganya sudah Rp 704 jutaan.
Prediksinya umpama menjual Legender, kastanya lebih tinggi lagi dari TRD Sportivo maupun VRZ 4x4. Harganya sudah barang tentu akan sama di Rp 700 jutaan ke atas.
"Setelah kami pelajari pilihan yang ada termasuk TRD Sportivo, kami rasa lebih confident dan lebih cocok model yang sesuai konsumen Indonesia (tanpa Legender)," katanya.
Anton percaya, dengan adanya penyegaran ini bisa menggairahkan pasar yang lesu terdampak pandemi. Sebab belajar dari peluncuran model Toyota lain kata Anton, meskipun minor change, penjualannya meningkat.
TAM dikatakan Anton tak muluk-muluk, memasang target penjualan Toyota Fortuner facelift 2020 sebanyak 1.200 unit tiap bulan.
"Setiap ada produk baru biasanya ada kenaikan. Kebanyakan konsumen high SUV ini mobilnya sebagai tambahan dan pengganti, jadi melihat yang baru dengan ubahan yang lumayan, rasanya akan tergugah, minimal mempertimbangkan dan harapan kami memutuskan pembelian," tuntas Anton.
ADVERTISEMENT