Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun sejak beberapa tahun belakangan, Yamaha tak lagi memproduksi dan meniagakan motor matik dengan kubikasi mesin 110 cc . Kini, untuk semua varian entry level matik mereka dibekali mesin 125 cc.
Padahal dulu, Yamaha bisa dibilang jadi pionir kesuksesan motor matik di Indonesia dengan produk matik bermesin 110 cc-nya. Saat itu matik yamaha 110 cc yang eksis adalah Yamaha Nouvo pada 2002, disusul Yamaha Mio di 2003, dan meluncurkan Mio Soul.
Nah, merespons itu, pada 2006, Honda mulai melawan dominasi Yamaha dengan meluncurkan Vario 110 cc. Dari 2006 hingga sekarang Honda masih menjual produk 110 cc mulai dari BeAT series, Scoopy, dan Genio.
Lalu mengapa Yamaha Indonesia justru berekspansi dari 110 cc menjadi 125 cc? Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Anton Widiantoro mengatakan kini paradigma berpikir konsumen sudah berubah, mereka tak hanya ingin mendapatkan motor yang irit tapi juga ingin yang bertenaga.
ADVERTISEMENT
"Yamaha bukan tidak bisa membuat motor irit saat itu, kompetitor pasti image-nya pun sampai sekarang lebih irit. Nah jika kita hanya sekadar mengejar irit ya apa bedanya kita sama mereka, enggak ada value yang lebih bisa kita tawarkan kepada konsumen," kata Anton di Jakarta belum lama ini.
Secara produk Anton mengakui jika produk kompetitor memang terkenal dengan keiritan bahan bakar. Tapi dia mengatakan motor tak selamanya soal keiritan bahan bakar saja.
"Makanya kita bilang kalau kita keluarin 110 cc dan kita klaim bertenaga, lebih bertenaga mana dengan 125 cc. Makanya lewat Blue Core kita menjawab kebutuhan itu, bukan cuma irit tapi bertenaga," kata dia.
Dari konsep itulah mengapa kini Yamaha Indonesia tak lagi meniagakan motor matik berkubikasi 110 cc. Anton menjelaskan lewat matik 125 cc dan teknologinya ingin menjawab isu soal keiritan bahan bakar.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin menjawab isu bahwa motor yang irit hanya yang cc yang rendah. Secara logika iya, tapi justru kita berpikir memberikan value tambahan ke konsumen," imbuh dia.
Anton melanjutkan saat ini skutik 125 cc Blue Core-nya sudah lebih dari cukup. Jadi, motor matik yang mereka banderol paling murah pun sudah memakai mesin khas Yamaha tersebut.