Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
All New Mercedes-Benz C-Class: Standar Baru Sedan Perkotaan Kekinian
29 Oktober 2022 9:23 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Kami tak salah menyatakan bahwa all new Mercedes-Benz C-Class sebagai sedan perkotaan kekinian. Bagaimana tidak, semua kebutuhan yang menyangkut kenyamanan, konektivitas, hingga keasyikan berkendara ala sedan menjadi daya tarik model ini.
ADVERTISEMENT
Semakin menarik karena banyak ubahan yang hadir pada C-Class terbaru generasi kelima ini. Di Indonesia, debutnya dilakukan pada 14 Juli 2022. Pabrikan menyebutnya sebagai produk unggulan, lantaran menjadi model dengan volume penjualan tertinggi.
Benar saja, berbagai aspek tadi rupanya menjadi poin ubahan pada sedan yang dijual dengan harga Rp 970 juta off the road ini. Fokusnya sesuai nomenklatur si mobil, semua diawali dari huruf C: Character, Comfort, Connect, dan Control.
Gado-gado sporty dan elegan
Ubahan karakter jelas tampak dari wujudnya yang sekarang mengkombinasikan aura sporty dan elegan dalam satu keutuhan. Sejak generasi sebelumnya, Mercedes-Benz C-Class menerapkan gaya baru dengan lekukan coupe, alih-alih konservatif.
ADVERTISEMENT
Revisi desainnya bisa dibilang lebih minimalis. Lampu jadi lebih pipih baik depan dan belakang, kemudian bodi sampingnya tak lagi menggunakan lekuk bodi maupun guratan garis yang ada di bawah handle pintu, seakan balik lagi ke model W204 ke bawah.
Masuk ke dalam Mercedes-Benz C-Class terbaru ini, unsur kenyamanannya langsung terasa berkat dashboard yang juga kami nilai minimalis anti neko-neko. Karena dimensinya membesar, interior jadi lebih lapang. Padahal separator atau konsol tengah didesain cukup tebal.
Siapa pun yang menaiki pertama kali langsung disuguhkan pengaturan jok dan setir yang sudah elektrik sepenuhnya. Sayangnya tombol pengaturan yang berada di panel pintu kurang intuitif, tak ada feeling gerakan saat tombolnya dimainkan. Pun dengan tombol audio di setir.
Kenyamanan saat menduduki desain kursi yang dibuat semi bucket ini semakin paripurna berkat fitur kinetic seat, yang memberikan getaran serupa pijatan ringan. Fungsinya tentu mengendurkan otot yang kaku karena terlalu lama duduk.
ADVERTISEMENT
Masih dari interior, makin elegan lagi berkat cup holder tengah dengan mekanisme penutup seperti tirai. Ingat, tidak ada tombol atau tuas transmisi di sana, karena dipindah ke tuas kanan di belakang setir.
Kemudian pada malam hari, atmosfer kabin Mercedes-Benz C-Class jadi lebih nyaman berkat penyematan lampu ambient, dengan berbagai pilihan warna sesuai keinginan.
Kamera belakang yang jernih dengan resolusi tinggi
Berikutnya bicara konektivitas baik itu mobil dengan pengguna, maupun penunjang mobilitas si pemilik. Ada layar sentuh besar pada bagian tengah dashboard.
Isinya berupa menu pengaturan mobil, termasuk AC dan kinetic seat tadi. Sekaligus tampilan kamera dengan resolusi tinggi yang sedap dipandang. Head unit ini dapat terhubung dengan ponsel pintar pengguna dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, semua itu merupakan realisasi dari Mercedes-Benz User Experience (MBUX) terbaru yang juga ada di S-Class. Menu yang ada lebih mudah dioperasionalkan. Malah ada perintah suara bermodalkan pelafalan 'Hey Mercedes' kemudian diikuti perintah yang dikehendaki.
Pengemudi juga bisa mengganti mode berkendara melalui head unit ini. Ketika berubah, layar di panel instrumen juga ikut menyesuaikan. Misalnya mengganti mode menjadi Sport, sepintas layar speedometer menjadi merah bergairah.
EQ Boost
Terakhir soal kendali yang juga ada kaitannya dengan impresi kami soal performa Mercedes Benz C-Class C 200 Avantgarde. Fitur parkir mandiri begitu memudahkan. Ditambah mesin EQ Boost yang orientasinya menambah tenaga di awal akselerasi dan efisiensi bahan bakar.
EQ Boost pada Mercedes-Benz ini bisa dibilang seperti mild hybrid, dengan tujuan menambah daya ketika melaju hingga sebesar 20 dk. Di atas kertas, mesin berkubikasi 1.496 cc bisa menggelontorkan tenaga 204 dk dengan torsi 300 Nm.
ADVERTISEMENT
Saat baterainya terisi penuh melalui sistem regenerative braking, bisa langsung menyuplai tenaga saat gas diinjak maksimal. Meskipun masih ada jeda sedikit di awal, namun setelahnya langsung membuat melesat.
Adapun fungsinya mengoptimalkan konsumsi bensin bisa terjadi saat cruising pada kecepatan tinggi. Ketika kaki tak menginjak pedal gas, putaran mesin akan berhenti, sistem EQ Boost tengah bekerja supaya tidak ada bahan bakar terbuang sia-sia. Fungsi idling stop juga mempengaruhi konsumsi bahan bakarnya saat di kemacetan.
Konsumsi BBM Mercedes-Benz C-Class W206
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, mobil ini menawarkan keasyikan berkendara dalam berbagai kondisi. Transmisi 9 percepatannya selalu disetel pada rasio gigi tinggi, sehingga putaran mesin bertahan pada rpm rendah.
Kecepatan 100 km/jam hanya berkisar 1.700-1.800 rpm tergantung mode berkendara yang tengah diaktifkan. Bisa lebih hemat lagi saat mode Eco aktif, rata-rata berada di rentang 1.300-1.500 rpm. Konsumsi bahan bakar secara kombinasi tol dan non tol dalam kota berkisar 10,7 km/liter.
ADVERTISEMENT
Beberapa fitur keselamatan sebagai asistensi mengemudi juga turut membuatnya asyik dikendarai. Seperti Lane Keep Assist. Sayangnya cruise control yang hadir belum adaptif. Jadi, pantas dapat nilai berapa all new Mercedes-Benz C-Class ini?
***