Amankah Menggeser Tuas Transmisi Mobil Matik AT Sambil Jalan?

21 Desember 2019 12:04 WIB
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transmisi otomatiis milik Daihatsu Xenia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Transmisi otomatiis milik Daihatsu Xenia. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Buku petunjuk penggunaan mobil matik konvensional (AT), umumnya menyarankan agar perpindahan gigi dilakukan saat mobil dalam keadaan berhenti.
ADVERTISEMENT
Misal dari D ke R atau sebaliknya, wajib tunggu sampai mobil benar-benar berhenti baru boleh memindahkan tuas transmisinya.
Model tuas transmisi dan kenop pengaturan AC Daihatsu Sigra facelift Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tapi beda cerita saat kondisinya sedang berjalan, misalnya menanjak. Mobil tentunya butuh torsi pada gigi rendah untuk melahapnya. Hal ini akan sulit didapatkan manakala mengaktifkan gigi D.
Mau tidak mau, pengemudi harus menggeser tuas ke 3, 2, ataupun L supaya mobil tetap kuat menanjak. Atau saat menurun, tentu butuh engine brake yang hanya didapat bila langsung mengaktifkan gigi rendah tadi.
New Daihatsu Sigra sedang diuji di jalanan menanjak. Foto: Daihatsu
Lalu berdasarkan acuan buku petunjuk tadi, amankah menggeser tuas transmisi saat mobil dalam keadaan jalan?
Ternyata Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi menjawab sah-sah saja dilakukan.
Model pengaturan AC dan tuas transmisi Daihatsu Sigra facelift Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Karena dari perbedaan rasio gigi pada transmisi matik sengaja dibuat untuk kebutuhan tertentu, seperti saat membutuhkan putaran tinggi saat menyalip (overdrive) atau keadaan lain kala menanjak dan menurun.
ADVERTISEMENT
"Kegunaan posisi 3,2 dan L adalah untuk engine brake saat tiba-tiba rem atau turunan tajam, dipindah karena hal tersebut aman," jelasnya saat dihubungi kumparan, beberapa waktu lalu.
Ilustrasi jalan menurun. Foto: www.tacomadodge.com
Sementara ketika memindahkan transmisi D ke R, maka wajib berhenti dulu supaya transmisi tidak mudah jebol akibat perbedaan laju gigi.
Lebih lanjut supaya transmisi mobil matik tetap awet, Bambang menganjurkan beberapa hal:
1. Pastikan tidak ada oli transmisi yang bocor atau keluar
2. Ganti oli transmisi sesuai jadwal
3. Lakukan kick down dan engine brake secara proporsional. Pengemudi wajib melakukan akselerasi secara bertahap, supaya putaran mesin tidak langsung tinggi, yang ada akan membuat ban bisa kehilangan traksi
4. Jangan pernah melakukan towing saat darurat. Hal ini berkaitan dengan sistem penggerak. Saat roda mobil berputar tanpa mesin hidup, transmisi akan bekerja tanpa pelumasan, sehingga dikhawatirkan transmisi rusak.
Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
Andai pun terpaksa, ada batas toleransi roda mobil boleh berputar, maksimal 15 km/jam.
ADVERTISEMENT