Anggota Paspampres Kepincut Fitur Parkir Otomatis Toyota bZ4x

19 November 2022 11:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil listrik Toyota bZ4X menjadi salah satu official car KTT G20 untuk mengantarkan delegasi setingkat menteri maupun organisasi internasional. Ada 41 unit kendaraan yang digunakan selama acara berlangsung.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota Paspampres, Praka Tri Susanto membagikan pengalamannya kepada kumparan ketika menjajal mobil ini. Ia berkesempatan mengantarkan delegasi dari IsDB (Islamic Development Bank).
“Mobil Toyota, mobil listrik ini enak untuk dikendarai. Dia enggak ada guncangan-guncangan. Anteng dia (ketika dikemudikan),” katanya kepada kumparan.
Ini adalah pengalaman pertamanya mengendarai mobil listrik. Awalnya, ia sempat kebingungan untuk mengoperasikannya.
“Aksesorinya lengkap tetapi masih bingung sama tombol-tombolnya. Makanya, kita harus sama orang Toyota-nya dikasih tahu dulu bagaimana menggerakkannya, sistemnya. Soalnya, banyak di dalamnya itu kaya AC-nya, tombol-tombolnya, gigi-giginya. Beda dengan mobil manual (berbahan bakar bensin),” jelasnya.
Toyota bZ4X juga memiliki kestabilan yang baik terutama pada kecepatan tinggi. Motor listrik 1XM yang punya keluaran tenaga 204 dk dan torsi 266 Nm diklaim halus saat berakselerasi.
ADVERTISEMENT
Mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
“Nyaman, dia enggak ada yang namanya tikungan itu terasa gitu-gitu (tidak stabil), enggak. Jadi, anteng dia. Terus untuk kecepatan, kalau kecepatan 100 km/jam itu enggak pakai jarak. Kalau mobil BBM , kalau dia mau lari 100 km/jam itu pakai jeda, kalau ini langsung. Dia juga enggak langsung kaya menghentak ke penumpangnya. Dia anteng terus,” urainya.
Praka Tri Susanto membagikan cara mengemudikan dan memarkirkan mobil ini. Ada sistem autonomous yang memudahkan pengemudinya saat melakukan parkir.
“Pertama, menyalakan mobil ini perlu diinjak rem terlebih dahulu lalu tekan tombol start stop-nya. Kalau enggak diinjak rem, tombolnya perlu ditekan dua kali. Setelah itu putar transmisinya ke D. Dia akan bisa jalan. Mobil ini kalau mau parkir juga bisa langsung,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
“Kalau mau parkir otomatis atau langsung, kita pencet tombol (P dengan logo setir kemudi) lalu putar transmisinya ke R. Dia akan otomatis melakukan parkir sesuai pilihan kita. Ada kamera juga untuk memonitor. Kalau ada objek satu meter di belakang atau di depannya dia akan bunyi dan berhenti sendiri. Kalau di jalan menanjak, kita pencet parkir. Meski kita putar ke D lalu injak gas, itu enggak bisa. Ada jeda waktu 3 detik dulu sehingga aman dan nyaman,” sambungnya.
Baterai berkapasitas 71,4 kWh yang disematkan pada mobil ini juga awet. Praka Tri Susanto hanya menggunakan 15 persen kapasitas baterai saat digunakan seharian untuk menunjang aktivitas delegasi KTT G20.
“Baterainya irit dan casnya juga cepat. Kita hanya menunggu 80 persen enggak sampai full. Saat selesai dipakai, kita langsung melakukan pengecasan untuk digunakan esok harinya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia merasa bangga menjadi orang yang pertama mengendarai mobil listrik berbasis baterai yang baru diluncurkan oleh Toyota beberapa waktu lalu. “Kalau ada rezeki, saya minat untuk membelinya,” pungkasnya.