Apa yang Terjadi Bila Mesin Motor Kurang dan Kelebihan Oli?

Pertamina Enduro Matic V. Foto: dok. Istimewa

Oli merupakan salah satu kebutuhan vital yang mempunyai fungsi penting untuk melumasi komponen bergerak, terutama pada bagian mesin sepeda motor.

Setiap sepeda motor memiliki takaran dan kapasitas oli mesin berbeda-beda yang tentunya sudah disesuaikan oleh setiap pabrikan. Namun, apa jadinya jika kondisi mesin mengalami kekurangan atau kelebihan oli?

Tech Specialist HSD Engine Oil PT Pertamina Lubricants, Brahma Putra Mahayana menyebut jika mesin sepeda motor kekurangan oli dampaknya tidak semua bagian komponen di dalam mesin terlumasi oli dengan sempurna.

“Oli kalau mau sebagus apapun, kalau kurang (volume) ya sama saja. Artinya ada komponen mesin yang tidak mendapatkan pelumasan dan pendinginan secara memadai, ada bagian yang kurang mendapat perlindungan anti korosi, komponen mesin jadi dapat rusak jika kurang terlumasi oli,” ujarnya ketika dihubungi kumparan (29/4/2022).

Brahma juga menyinggung soal salah kaprah penggunaan oli mesin dalam kapasitas yang lebih banyak dari kapasitas yang dianjurkan oleh setiap pabrikan sepeda motor.

Pertamina Enduro Matic V. Foto: dok. Istimewa

“Satu lagi salah kaprah di masyarakat umum jika oli yang dipakai juga kebanyakan, itu juga enggak bagus. Pertama, oli yang terlalu banyak justru mesin jadi bekerja lebih berat, ibaratnya kita berlari dengan kaki terendam, mana yang lebih berat? Air setinggi mata kaki atau setinggi paha kita? Tentu yang setinggi paha kan,” imbuhnya.

Akibat dari kinerja mesin yang lebih berat, Brahma menambahkan, berujung pada peningkatan suhu pada mesin dari suhu ideal.

“Meskipun, memang soal getaran mesin bisa lebih minim. Tetapi, oli yang lebih panas tentu masa pakainya jadi lebih singkat. Jadi, oli kurang enggak bagus, kebanyakan juga tidak bagus,” pungkasnya.

Gunakan oli motor yang sesuai

Brahma menambahkan, perlunya memperhatikan penggunaan dan pemilihan jenis oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi sepeda motor. Menurut penuturannya, setidaknya ada dua pembagian jenis oli sepeda motor yakni untuk peruntukan motor manual dan motor matik.

“Secara umum, perbedaannya terletak pada formula aditif yang terkandung di dalamnya. Misalnya Enduro Matic yang merupakan oli untuk motor matik memiliki karakteristik oli yang lebih “licin” bila dibandingkan dengan Enduro 4T yang merupakan oli untuk motor manual, karena karakteristik fungsi kinerjanya fokus kepada menjaga suhu mesin tetap ideal dan tentu saja pelumasan komponen mesin,” terangnya.

Sementara oli mesin sepeda motor manual terutama yang menggunakan kopling tipe sentrifugal ada yang dilengkapi dengan formula “anti slip kopling” yang membantu kinerja kopling motor menjadi lebih tidak selip, dalam bahasa teknisnya oli mesin seperti ini punya karakteristik koefisien gesek yang relatif lebih tinggi atau disebut juga memenuhi spesifikasi JASO MA.

“Itu juga yang menyebabkan mengapa tidak disarankan mencampur atau menukar oli yang peruntukannya untuk motor manual atau motor matik. Kasusnya kalau oli matik di motor manual sentrifugal (motor bebek), nanti koplingnya bisa selip,” papar Brahma.

Sebaliknya jika motor matik pakai oli motor manual yang ada formula “anti slip kopling”, yang terjadi adalah gesekan jadi lebih tinggi yang berujung suhu mesin menjadi lebih panas dan kinerja mesin jadi berat, oli pun jadi tidak tahan lama.

Saat ini di pasaran, Pertamina Lubricants menyediakan beberapa varian oli untuk mesin sepeda motor baik manual maupun matik. Adapun untuk sepeda motor manual tersedia Enduro 4T, Enduro 4T Racing, dan Enduro 4T Sport. Sementara untuk motor matik tersedia Enduro Matic, Enduro Matic-S, Enduro Matic-G, dan Enduro Matic-V.