Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hadirnya BBM terbaru dari Shell ini lantas mengusik Pertamina dengan produknya Pertamax Turbo yang sama-sama mengemas oktan 98. Nah, dengan kadar oktan tinggi yang dimiliki V-Power Nitro+, apakah cocok untuk ditenggak motor matik entry level sekelas mesin 110 sampai 125 cc?
Shell Senior Fuel Scientist, Andreas Schaefer mengatakan V-Power Nitro+ sejatinya bisa digunakan untuk semua jenis kendaraan bensin, termasuk matik berkubikasi mesin kecil.
"Sesuai untuk semua jenis kendaraan dan direkomendasikan untuk kendaraan dengan aktivitas yang memerlukan tenaga dan akselerasi lebih," kata Andreas saat sesi peluncuran secara virtual, Rabu (7/4).
Hanya saja, kata dia, setiap kendaraan pasti akan mendapatkan perbedaan hasil terhadap V-Power Nitro+. Hal ini tentu berdasarkan spesifikasi mesin kendaraan masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Akan memiliki respons yang berbeda terhadap Shell V-Power Nitro+ sesuai dengan gaya atau cara mengemudi individu, desain dan kondisi mesin itu sendiri," tambah dia.
Maka dari itu, Andreas menyarankan agar pemilik kendaraan mencocokan bahan bakar dengan spesifikasi mesin. Caranya adalah dengan melihat perbandingan kompresi jantung mekanis,
"Oleh karena itu, pelanggan dapat merujuk ke acuan bahan bakar kendaraan yang dapat digunakan sesuai dengan manual dari pabrikan kendaraan," terangnya.
Kita ambil data dari The Burning Platform, pada pemaparannya ada 4 jenis RON yang harus disesuaikan dengan kompresi mesin. Berikut adalah rinciannya:
Sekarang kita ambil contoh kasus untuk matik entry level di Indonesia. Misalnya Yamaha Mio Gear 125, dari laman resmi Yamaha Indonesia matik ini memiliki kompresi mesin 9,5:1 yang artinya disarankan untuk menggunakan bensin dengan ron 91.
Namun jika memiliki all new Honda BeAT maka kamu bisa memilih RON 91 atau RON 98. Karena dari informasi spesifikasi pabrikan, motor ini punya perbandingan kompresi mesin 10,0:1.
ADVERTISEMENT
Dampak salah pilih RON BBM
Senior Technical Advisor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom menjelaskan, menggunakan BBM tak sesuai saran pabrikan atau lebih tinggi di ruang bakar secara terus menerus justru menimbulkan efek samping.
"Oktan semakin tinggi memang bensin akan semakin susah juga untuk dibakar. Artinya butuh panas yang lebih tinggi, waktu pengapian menjadi tambah maju, dan akhirnya tidak bisa terbakar dengan sempurna," kata Slamet kepada kumparan.
Dia melanjutkan, nantinya akan ada semacam kotoran pada ruang bakar efek dari sisa BBM yang tidak terbakar. Malah bisa menimbulkan kerak karbon di ruang mesin.
"Klep juga bisa bocor, lalu misalnya komponen piston ada karbon itu bisa membara dan timbulnya pembakaran dini atau yang disebut detonasi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT