Arahan Presiden Jokowi: Teknologi Kendaraan Listrik Tidak Bisa Ditawar

24 November 2021 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berbicara dalam pembukaan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko berbicara dalam pembukaan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Perhelatan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 resmi berlangsung di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan Rabu (24/11). Pameran yang diinisiasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) digelar secara hybrid sepanjang 24 hingga 26 November 2021.
ADVERTISEMENT
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, kegiatan riset dan inovasi pada kendaraan listrik dapat menjadi titik penting, untuk menyiapkan industri dalam negeri dalam mendukung era kendaraan listrik di Indonesia.
“Tidak kalah penting, regulasi serta insentif juga harus disinergikan, komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat,” ucapnya.
Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam sambutannya juga mengapresiasi, pihak penyelenggara. Ini sebagai salah satu upaya memberikan stimulus teman-teman periset, supaya segera mengikuti perkembangan riset di bidang mobil listrik.
"Apabila Indonesia tidak bergerak cepat dalam transisi pengembangan dan riset teknologi kendaraan listrik, berpotensi hanya menjadi tujuan market dan pasar saja kendaraan teknologi listrik," kata Moeldoko.
ADVERTISEMENT

Arahan Presiden Jokowi

Sebelum menutup sambutannya, Moeldoko menambahkan beberapa poin, yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo. Ini disampaikannya pada saat menemui dewan komisaris dan direktur PT Pertamina dan PLN di Istana Kepresidenan Bogor, 16 November 2021 lalu.
Mitsubishi i-Miev pada ajang IEMS 2019 lalu. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Pertama, transisi energi dari energi fosil dan terbarukan, merupakan keharusan dan tidak bisa ditunda-tunda. Karena itu perlu disusun perencanaan yang matang dan detil, serta terukur dengan alur waktu yang jelas.
Menyoal transisi ini, kata Moeldoko, akan menjadi salah satu isu yang akan dibawa dalam pertemuan G20 di Bali pada Oktober 2022 mendatang, isunya transisi energi.
"Kedua yang tak kalah penting adalah, kendaraan listrik sebagai teknologi yang tidak bisa ditawar-tawar, ini presiden mengatakan. Dan ketiga, kesempatan investasi harus dibuka seluas-luasnya dan jangan dipersulit," tutur Moeldoko.
ADVERTISEMENT
Moeldoko berharap, IEMS dapat sekaligus menjadi dorongan percepatan era elektrifikasi di Indonesia sejalan dengan penggunaan kendaraan berbasis listrik bertenaga baterai (KLB BB) seperti yang tertuang dalam Perpres No 55 Tahun 2019.
Ilustrasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Foto: Dok. PLN
IEMS 2021 sendiri diikuti oleh berbagai macam peserta sebut saja pabrikan otomotif yang ikut serta seperti Hyundai, Toyota, Mitsubishi, Wuling, DFSK, Astra Honda Motor, GESITS, Gelis, MAB, Polygon, Powerindo, Volta, hingga Selis.
Selain memamerkan berbagai kendaraan ramah lingkungan, IEMS 2021 ini juga menampilkan hasil inovasi anak bangsa terkait teknologi listrik dan pendukung antara lain fast charging station, kendaraan listrik roda dua dan empat, demonstrasi aplikasi fast charging station monitoring system, kendaraan fuel cell dan produk anak bangsa baik dari universitas atau lembaga negara.
ADVERTISEMENT