Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Australia Wajibkan Fitur Rem Darurat Otomatis, Banyak Model Bakal Disuntik Mati
27 Januari 2025 11:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mandat tersebut menjelaskan, AEB menjadi kelengkapan standar kendaraan baik untuk mobil penumpang dan kendaraan angkutan ringan, sebagai sistem mitigasi tabrak belakang dan sejenisnya.
Ini mengakibatkan banyak model mobil di sana akan disuntik mati lantaran tak memenuhi standar baru tersebut. Namun begitu stok mobil yang telah disertifikasi sebelum 1 Maret 2025, masih bisa dijual hingga akhir tahun.
Selebihnya untuk model baru atau generasi berikutnya, harus mematuhi standar tersebut untuk bisa tetap dijual di sana. Model-model yang familiar di Indonesia seperti Mitsubishi Pajero Sport hingga Suzuki Ignis kemungkinan bakal disuntik mati.
Lebih lanjut mulai 1 Agustus 2026, Australia semakin memperketat lagi standar mobil yang dijual di sana, yakni mewajibkan AEB untuk bisa mendeteksi pejalan kaki.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini bertujuan meningkatkan keselamatan dan menyelaraskan regulasi setempat dengan standar Eropa. Bisa diprediksi, dengan implementasi kelengkapan atau teknologi baru itu, sudah barang tentu bisa meningkatkan harga jual ke konsumen.
Sesuai namanya, AEB dirancang untuk mencegah atau mengurangi tingkat fatalitas tabrakan dengan mengaktifkan rem secara mandiri saat mendeteksi potensi benturan.
Australasian Fleet Management Association dalam keterangan resminya merilis, mobil-mobil terkenal lainnya seperti Fiat 500, Renault Kangoo, Aston Martin DB11 maupun DBS, Lamborghini Aventador, hingga Porsche 718 akan disuntik mati.
Disebutkan pula ANCAP atau Australasian New Car Assessment Program memastikan bahwa dengan adanya AEB bisa mengurangi kecelakaan hingga 55 persen, tabrakan belakang sampai 40 persen, dan trauma penumpang kendaraan hingga 28 persen.
ADVERTISEMENT