Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Babe Cabita di Mata Offroader Julian Johan 'Jeje', Pria Jenaka Gemar Off Road
10 April 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pegiat off road kawakan, Julian Johan adalah salah satu tokoh publik yang terpukul atas meninggalnya Priya Prayogha Pratama bin Irsyad Tanjung alias Babe Cabiita pada Selasa, 9 April pagi tadi. Pria yang karib disapa Jeje ini mengenang komika tersebut sebagai sosok yang dekat dengan dunia otomotif.
ADVERTISEMENT
"Memang kita sama-sama suka off road, sih. Babe itu mulai off road sudah tiga tahun terakhir, kira-kira tahun 2020 atau 2021 awalnya. Dari pertama kali dia nyobain itu jadi senang banget akhirnya bisa lanjut rutin," ucap Jeje dihubungi kumparan, Selasa (9/4/2024).
Jeje mengatakan, ketertarikan mendiang Babe Cabita terhadap dunia off road sudah timbul sebelum berkenalan dengannya untuk pertama kali pada tahun 2020 silam. Babe, disebutnya bahkan sudah membeli Suzuki Jimny lawas untuk siap beraksi bersama.
"Betul, jadi waktu itu dia beli dulu Suzuki Jimny yang lama dari temannya. Baru kemudian kita kenalan, katanya mau belajar dan minta diajak off road bareng. Yaudah setelah itu dengan Jimny-nya yang berwarna pink, dia jadi ikut terus dan rutin. Jadi hobi dia yang baru. Makanya kan salah satu kontennya suka kerap aktivitasnya dia lagi off road," jelasnya.
Melalui media sosialnya, Babe Cabita pertama kali mengunggah konten terkait Suzuki Jimny yang baru dibelinya pada pertengahan April 2020 silam. Tak butuh waktu lama, sang jawara Stand Up Comedy musim ketiga itu menyulap mobilnya dengan warna pink dan dinamakan Miyabi.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk nama setahu saya memang dia sengaja memilih yang unik, greget, dan mudah diingat orang lain. Apalagi mobilnya dia ini kan dicat warna pink, jadi semakin mencolok. Begitu mobilnya dibeli, sama dia langsung dimodifikasi agar off road proper," jelas Jeje.
Diakui Jeje, ubahannya terbilang sangat niat dan sesuai dengan spesifikasi untuk kebutuhan jelajah dua alam. Utamanya pada bagian kaki-kaki, roda yang diganti menjadi besar dan jenis all terrain, hingga penambahan roll bar di kabin sampai winch untuk derek.
"Setiap ikut acara atau kegiatan off road itu, pasti dia akan upgrade mobilnya berdasarkan setelah mengikuti ajang tertentu. Apa yang harus ditingkatkan bagian-bagian pada mobilnya, jadi benar-benar disiapkan mobilnya. Sering juga terima masukan dari saya dan teman-teman komunitas," ceritanya.
Karena rasa antusiasmenya tersebut, Jeje kerap mengajak Babe Cabiita mengikuti ajang-ajang reli tingkat nasional misalnya West Java Adventure Off Road dan Tjiwidey X-Rated di Ciwidey. Pertemuan keduanya terakhir kali di lapangan off road terjadi pada September 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
"Nah, pada saat itu sebenarnya Babe sudah mengidap penyakitnya ini. Tetapi, dia tetap mau ikut soalnya dianggap sebagai obatnya untuk penyakitnya itu. Supaya pikirannya bisa jernih istilahnya," kenang Jeje.
Jeje tak menampik, sosok Babe Cabita memberi warna baru di komunitas off road. Sosoknya disebut mempengaruhi masyarakat soal aktivitas olahraga tersebut lewat video-video dengan kemasan yang menarik untuk ditonton.
"Tidak hanya ke penonton, tetapi juga teman-teman di komunitas senang kalau ada Babe di lokasi misalnya. Kemudian dapat kabar dia telah meninggal, teman-teman juga cukup kaget. Apalagi tidak banyak yang tahu kalau Babe ternyata ada sakit juga, memang dia tidak pernah membuka kepada yang lain," pungkasnya.
***