Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Bakal Ada Charging Station di Diler Mazda, Kapan Mobil Listriknya Meluncur?
21 Oktober 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, setidaknya ada dua ruang parkir yang diubah menjadi tempat pengisian daya listrik. Area parkir sudah dilabur cat berwarna biru lengkap dengan logo bergambar colokan yang terdapat huruf 'e' di tengahnya.
"Persiapan buat 'e' (elektrifikasi), dua-duanya ada nanti (PHEV dan BEV). Elektrifikasi, semuanya ada," ujar Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Ricky Thio ketika coba dikonfirmasi di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Kendati demikian, Ricky masih enggan membeberkan detail model apa yang akan dihadirkan di Indonesia. Jelasnya, jenis teknologi elektrifikasi yang diboyong meliputi Battery Electric Vehicle (BEV) atau mobil listrik murni dan HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Menariknya, persiapan infrastruktur itu tidak hanya dibangun untuk diler Mazda Simprug yang beralamat di Jalan Teuku Nyak Arief, Jakarta Selatan. Melainkan, secara paralel mulai disediakan di jaringan purna jual Mazda daerah lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah ada beberapa, belum semua karena ada beberapa diler yang memiliki area terbilang terbatas atau tak seluas di sini. Tapi persyaratan kita itu (slot charging spot) harus ada di depan, ada di bengkel, dan harus ada satu yang portable di dalam. Itu persyaratan kita dan teknisi harus bersertifikat," pungkas Ricky.
Rencana kemunculan produk-produk BEV dan HEV sejatinya sudah pernah dibeberkan pabrikan jelang akhir tahun 2023 lalu. Ricky pernah mengungkapkan jadwal peluncurannya paling cepat mendekati tutup tahun 2024.
“Mobil listrik sedang kami siapkan, harapannya akhir tahun ini sudah bisa kita bawa. Betul (MX-30), kira-kira di seputaran itu, sekarang ini kita lagi berproses di Hiroshima, prinsipalnya," jelasnya beberapa waktu lalu.
Mengenai BEV, satu produk yang paling mudah ditebak adalah MX-30. Sebab, model tersebut saat ini masih menjadi satu-satunya model elektrik murni Mazda. Terlebih, sosoknya sudah pernah mejeng di Indonesia belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Debutnya pertama kali dilakukan di Tokyo Motor Show 2019 silam. Ia punya dimensi panjang 4.395 mm, lebar 1.795 mm, tinggi 1.570 mm, dan memiliki jarak sumbu roda sepanjang 2.655 mm, bedanya dengan CX-30 adalah, MX-30 lebih tinggi 30 mm.
Kedua varian sama-sama mengaplikasikan tenaga listrik e-Skyactiv yang terdiri dari motor listrik yang punya tenaga 143 dk dan torsi 271 nm yang dialirkan dengan transmisi single-gear melalui roda depan.
E-Skyactiv ini memiliki baterai 35,5 kWh, 355 yang diletakkan di bagian lantai/bawah mobil yang bisa menempuh jarak 199 km dengan akselerasi 0-100 hingga 9,7 detik dan kecepatan maksimal 140 km/jam.
Mobil ini dibenamkan sumber tenaga yang disebut e-SkyActiv dan menggunakan serat botol plastik daur ulang dan gabus pada interiornya.
ADVERTISEMENT
"Ada juga nanti (hybrid), very soon. Kita lihat nanti, mungkin di penghujung tahun ini atau paling telat awal tahun depan, strong hybrid bukan (mild hybrid)," terang Ricky.
Menilik lini global Mazda, teknologi hibrida yang ditawarkan merupakan jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle atau PHEV. Model-modelnya meliputi CX-90 PHEV, CX-70 PHEV, dan terbaru jenis HEV yaitu CX-50 Hybrid.
***