Ban Belakang Motor Matik Berputar Saat Idling, Normal?

18 April 2023 3:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AHM meluncurkan Honda BeAT terbaru, Kamis (16/1). Foto: Bangkit Jaya Putra
zoom-in-whitePerbesar
AHM meluncurkan Honda BeAT terbaru, Kamis (16/1). Foto: Bangkit Jaya Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernah bertanya-tanya atau penasaran kenapa ban belakang motor matik saat distandar tengah bisa berputar pelan ketika mesin dinyalakan? Apakah ada kelainan pada motor atau hal yang wajar?
ADVERTISEMENT
Menurut 2W and OBM Service Head PT Suzuki Indomobil Motor, Victor Assani ada dua kemungkinan roda belakang skutik berotasi dalam kondisi idling atau istilahnya langsam.
Pertama, hal tersebut normal terjadi. Ini berkaitan dengan komponen penggerak pada area CVT. Rotasinya pelan dan tidak cepat, sadar atau tidak kondisi ini akan kita jumpai saat motor masih benar-benar baru.
“Karena terbawa gaya gesek bearing dengan shaft drive yang diteruskan ke bagian roda. Tapi, ini kondisi ini bukan masalah karena gaya putarnya kecil, tidak akan sampai membuat motor berjalan,” buka Victor ketika dihubungi kumparan (17/4).
Victor menambahkan, bila hal tersebut terjadi, roda akan mudah dihentikan dengan menahan mengaktifkan rem. Jadi untuk kasus yang pertama ini, pemilik motor tak perlu khawatir.
ADVERTISEMENT

Indikasi adanya kerusakan sistem penggerak

Ilustrasi perawatan komponen CVT sepeda motor. Foto: Sena Pratama/kumparan
Namun menjadi tidak wajar apabila rotasinya cepat. Kata Victor, hal tersebut justru jadi indikasi adanya masalah pada sistem penggerak motor. Untuk hal ini, segera bawa ke bengkel terdekat untuk diperiksa.
“Kalau putaran rodanya cukup kencang dan kuat, bahkan bisa mendorong motor maju, bisa jadi karena ada masalah pada pulley belakang (clutch dan housing). Jangan dibiarkan bila terjadi ini,” imbuhnya.
Untuk memastikannya, dapat memeriksa putaran stasioner dalam kondisi standar ketika mesin motor dalam keadaan langsam. Victor bilang, normalnya berada di atas angka 1.000 rpm hingga 2.000 rpm.
“Putaran stasioner standarnya 1.500 +- 100 Rpm. Kalau putaran mesin baru nyambung ke roda secara penuh di atas 2.000 rpm,” jelasnya.
Ilustrasi perawatan komponen CVT sepeda motor. Foto: Sena Pratama/kumparan
Lalu, tanda bila ada masalah pada komponen motor yang menyebabkan roda belakang berputar cukup kencang dan kuat adalah mencoba menahannya menggunakan kaki.
ADVERTISEMENT
“Sekalipun roda berputar saat stasioner, coba saja ditahan menggunakan kaki atau tangan, kalau mudah dihentikan dan terasa enteng itu tidak ada masalah. Tapi kalau terasa berat seolah tetap bisa diputar itu harus dicek CVT-nya terutama pulley belakang,” tambahnya.
“Atau pada saat mesin mati, lakukanlah standar tengah atau ganda. Coba roda belakang diputar, kalau enteng atau ringan itu normal, kalo berat sampai perlu tenaga itu baru masalah,” pungkas Victor.
Dirinya pernah menjumpai kasus putaran roda belakang yang tidak wajar ketika motor dalam keadaan langsam. Saat diselidiki, ternyata disebabkan penggunaan suku cadang aftermarket yang tidak sesuai.
Clutch shoe terlalu tebal jadi begitu putaran stasioner komponen itu menyentuh housing clutch menyebabkan roda berputar kencang. Kalau dibiarkan housing clutch bisa gosong,” beber Victor.
ADVERTISEMENT
***