Bangun Diler, Hyundai Tambah Investasi Rp 6,8 Triliun di Indonesia

28 Januari 2020 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grab Indonesia mengoperasionalkan 20 unit armada GrabCar Elektrik. Foto: Bagas Putra Riyadhana
zoom-in-whitePerbesar
Grab Indonesia mengoperasionalkan 20 unit armada GrabCar Elektrik. Foto: Bagas Putra Riyadhana
ADVERTISEMENT
Hyundai mulai membangun fasilitas pabrik di kawasan Karawang, Jawa Barat tahun ini. Nilai investasinya mencapai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 20 triliun (kurs Rp 13.680 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
"Investasi sebesar itu adalah untuk pembangunan pabrik (baru) Hyundai sebanyak dua tahap. Tahap pertama untuk produksi 2020, sedangkan tahap kedua mulai 2021," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, di peluncuran GrabCar Elektrik, Senin (27/1).
Bahlil mengungkapkan, lebih dari itu Hyundai ternyata menambah investasi lagi. Dana tersebut digelontorkan untuk membangun jaringan di Indonesia.
"Nah tambahan 500 juta dolar AS (Rp 6,8 triliun) untuk investasi jaringan dilernya dan sudah jalan tahun ini sudah mulai dibangun," ujarnya.
Dengan begitu, total investasi industri otomotif Hyundai di Indonesia mencapai 2 miliar dolar AS atau senilai Rp 28 triliun. "750 juta dolar AS (Rp 10,2 triliun) untuk bangun pabrik baru di Cikarang, Jawa Barat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Rencananya, pabrik yang dibangun mulai tahun ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2021, termasuk produksi mobil listrik lokal.
Hyundai Ioniq Diproduksi Lokal?
Grab Indonesia mengoperasionalkan 20 unit armada GrabCar Elektrik, Hyundai Ioniq. Foto: Bagas Putra Riyadhana
Menurut Sung Jong Ha, President Director of Hyundai Motors Indonesia (HMI), unit Hyundai Ioniq yang menjadi armada GrabCar Elektrik masih diimpor dari Korea Selatan. Grab sendiri menargetkan ada 500 unit Hyundai Ioniq yang menjadi armada GrabCar Elektrik hingga akhir 2020.
"Sementara akan diimpor dari luar negeri, tapi mungkin nantinya bisa diproduksi di sini (Indonesia)," kata Sung Jong Ha, Senin (27/1).
Namun, produksi Hyundai Ioniq di dalam negeri, lanjut Sung, bergantung dari tingkat permintaan di Indonesia dan kawasan ASEAN.
"Sebenarnya kombinasi permintaan di Indonesia dan dari negara lain, pasar ASEAN lebih tepatnya. Tapi market mobil listrik di Indonesia sangat positif, sangat menjanjikan. Sebab pemerintah Indonesia sudah mulai fokus ke kendaraan listrik. Jadi kami sejalan dengan kebijakan pemerintah, kami akan membuat pabrik kami," tuturnya.
ADVERTISEMENT